Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya mengancam akan menyegel wahana mainan baru Suroboyo Carnival Night Market (SCNM) jika terbukti tidak memiliki kelengkapan izin seperti amdal lalu lintas dan pariwisata. "Hari Senin (4/8), saya koorrdinasi dengan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) lainnya seperti Dinas Perhubungan, Badan Lingkungan Hidup, Satpol PP. Kalau tidak ada izin pariwisata dan lainnya, pasti akan di 'police line'," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Cipata Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya Erick Cahyadi kepada Antara di Surabaya, Jumat. Erick menjelaskan proses pengajuan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk Suroboyo Carnival sempat lama belum keluar karena analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) belum selesai. Amdal tersebut yang membuat adalah investornya sendiri. "Tapi saat ini amdalnya sudah selesai sehingga IMB juga baru keluar," katanya. Namun demikian, lanjut dia, setelah IMB keluar bukan berarti wahana bisa beroperasi. Hal ini dikarenakan masih ada tahapan lagi yakni dengan mengurus izin gangguan (HO) dan izin pariwisata. "Untuk Suroboyo Carnival sudah ada IMB-nya. Hanya saja, kalau dilihat dari pernyataanya Dishub, rekomendasi Amdal Lalu Lintas yang diajukan investor tidak sesuai dengan kenyataan. Sehingga Dishub menutupnya," katanya. Seperti halnya, lanjut dia, untuk lahan parkir yang direkomendasikan untuk ratusan mobil, namun kenyataanya hanya puluhan mobil. "Kalau seandainya akses menuju wisata tidak ditutup berarti sudah ada koreksi dari Dishub," katanya. Mengenai adanya lobi-lobi yang dilakukan pihak manajemen terhadap pihak-pihak terkait yang mengurus perizinan, Erick membantahnya. "Saya jamin tidak ada lobi-lobi. Siapa yang bisa melobi saya kalau tidak benar," katanya. Direktur Operasional Surabaya Carnival Slamet sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya sudah melengkapi perizinan yang ditentukan Pemkot Surabaya. "Ini salah komunikasi saja. Memang ada kekurangan yang belum dilakukan seperti membuat trotoar di depan karena waktunya mepet menjelang Lebaran. Sedangkan untuk lahan parkir telah disediakan 6 hektare untuk ratusan mobil," katanya. Mengenai adanya lobi-lobi, ia mengaku tidak tahu. "Kalau itu saya tidak tau. Itu urusan yang lebih atas," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014