Kediri (Antara Jatim) - Perum Bulog Sub Divisi Regional Kediri, Jawa Timur, menjamin stok bahan pokok terutama beras, selama lebaran, sehingga dipastikan harga stabil. "Stok beras ada 37 ribu ton dan itu cukup untuk 11 bulan. Sampai saat ini, pengadaan masih terus jalan," kata Kepala Bulog Subdivre Kediri Arif Mandu di Kediri, Rabu. Ia mengatakan, saat ini terus berkoordinasi dengan mitra Bulog Kediri baik di wilayah Kabupaten/Kota Kediri, serta Kabupaten Nganjuk. Mereka juga aktif melakukan pembelian beras di tingkat petani, terlebih saat ini sudah memasuki panen raya lagi, sehingga penyerapan dipastikan juga akan lebih banyak. Arif mengakui, stok 37 ribu ton beras itu, masih jauh dari target Bulog Kediri sebanyak 75 ribu ton pada penyerapan 2014. Menurut dia, terdapat sejumlah kendala penyerapan seperti para petani enggan menjual beras ke Bulog, sebab beras mereka dibeli tengkulak yang harganya lebih tinggi dari harga yang ditetapkan BUMN tersebut. Sesuai dengan ketetapan, Bulog masih menggunakan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.600 per kilogram. Sementara, sejumlah tengkulak justru berani membeli beras petani, dengan harga di atas HPP Bulog, sehingga petani lebih memilih menjual beras mereka ke tengkulak tersebut. Selain masalah tersebut, Arif menyebut, saat di awal tahun terjadi banjir besar, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Barat, sehingga banyak lahan pertanian rusak. Walaupun hal itu tidak terlalu parah terjadi di Jawa Timur, kondisi itu memicu pembelian beras yang cukup besar dari para pengusaha daerah yang banjir itu ke Jatim. Praktis, para pengusaha beras di Jatim juga berebut membeli beras petani dari daerah lain. "Kami masih kerja keras dan mudah-mudahan di akhir tahun tercapai. Jadi, memang ada kendala, di awal kemarin ada banjir. Walaupun di Jatim dampaknya tidak besar, di Jateng dan Jabar luar biasa dampaknya, dan mereka serbu beras ke Jatim, dan ini tentunya memengaruhi harga," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014