Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, segera menyosialisasikan kepada warga mengenai rencana Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, yang akan memanfaatkan tanah "solo vallei werken" (SVW) di daerahnya sebagai tampungan air Bengawan Solo. "Kami segera menyosialisasikan kepada warga, sebab tanah "SVW" di Bojonegoro, banyak dimanfaatkan warga untuk pemukiman juga areal pertanian," kata Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edy Susanto, Sabtu. Ia menjelaskan tanah "SVW" di daerahnya, yang luasnya mencapai 5.240.624 meter persergi, memanjang melewati 85 desa di 11 kecamatan, mulai Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Padangan, Purwosari, Kalitidu, Ngasem, sampai Kecamatan Kepohbaru. "Sesuai data warga yang memanfaatkan tanah "SVW" sebanyak 7.454 jiwa," jelasnya. Selain tanah "SVW" dimanfaatkan warga, katanya, pemkab juga memanfaatkan tanah SVW di sejumlah lokasi untuk embung penampung air. "Pemanfaatan tanah SVW untuk embung sudah memperoleh persetujuan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU. Dan, lagi kalau akan dimanfaatkan untuk tampungan air Bengawan Solo, justru lebih bagus," ucapnya. Ia juga mengungkapkan tanah "SVW" di beberapa tempat dimanfaatkan untuk fasilitas umum, seperti di Kecamatan Margomulyo, dimanfaatkan untuk bangunan balai desa, puskesmas dan lembaga pendidikan. Yang jelas, menurut dia, tanah SVW yang dimanfaatkan masyarakat tersebut juga tidak ada masalah, sebab ada perjanjian sewa yang ditangani Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo Pemprov Jawa Timur. "Kalau tanah SVW" akan dimanfaatkan ya sewanya tidak diperpanjang, sebab di dalam perjanjian sewa juga disebutkan sewaktu-waktu sewa bisa putus kalau tanah tersebut dibutuhkan," tandasnya. Yang jelas, menurut dia, pemanfaatan tanah "SVW", untuk tampung air Bengawan Solo, menunggu selesainya pembangunan Bendung Karangnongko Bengawan Solo di Kecamatan Ngraho, yang juga ditangani Balai Besar Bengawan Solo di Solo. "Desain rinci Bendung Karangnongko sudah selesai. Saat ini masuk tahap pengajuan anggaran," ucapnya. Sesuai data, pemanfaatan tanah "SVW" di daerahnya tersebut akan mampu menampung air sekitar 50 juta meter kubik, dengan debit 500 meter kubik/detik. Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, sebelumnya menyampaikan kepada pemkab, bawah pemanfaatan tanah "SVW" untuk pengendali banjir dan mengatasi kekeringan, memanjang mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan, sampai masuk Kali Lamong, di Gresik. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014