Bojonegoro (Antara Jatim) - Bangunan saluran pelimpas (spill way) Waduk Pacal di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa, ambrol belasan meter yang disebabkan tergerus air limpasan dari waduk setempat yang mengalir melalui saluran pelimpas. Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom mengatakan, petugas di waduk setempat mengetahui bangunan saluran pelimpas ambrol Selasa sekitar pukul 07.00 WIB. Ketika itu, katanya, air Waduk Pacal yang mengalir melalui saluran pelimpas ketinggiannya mencapai 85 centimeter, sedangkan ketinggian air pada papan duga Waduk Pacal mencapai 115,85 meter dengan kapasitas maksimal mencapai 23 juta meter kubik. "Petugas waduk awalnya mengetahui saluran pelimpas yang ambrol panjangnya hanya sekitar 1 meter. Tapi karena air terus melimpas ambrolnya saluran pelimpas terus berkembang memanjang belasan meter," jelas dia, yang saat ini berada di lokasi Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang. Bahkan, ia menjelaskan ambrolnya bangunan saluran pelimpas tersebut akan terus berkembang yang kemungkinannya bisa mengancam keberadaan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Temayang dengan Nganjuk. "Air yang melimpas saat ini juga mulai mengancam pondasi jembatan. Balai Besar Bengawan Solo di Solo berada di lokasi untuk menangani ambrolnya saluran pelimpas Waduk Pacal agar tidak terus berkembang," tuturnya. Dimintai konfirmasi, Sekretaris Dinas Pengairan Bojonegoro Husin menjelaskan upaya darurat mencegah ambrolnya saluran pelimpas yaitu dengan mengeluarkan air Waduk Pacal melalui saluran pengeluaran. "Berapa yang dikeluarkan saya kurang tahu. Tujuan air dikeluarkan melalui saluran pengeluaran agar tidak merusak bangunan waduk," tandasnya. Yang jelas, menurut dia, persediaan air di Waduk Pacak karena dikeluarkan melalui saluran pelimpas dan saluran pengeluaran, maka akan berkurang drastis, sehingga mengancam kebutuhan air irigasi tanaman padi musim kemarau di sepanjang daerah irigasinya. "Tanaman padi di sepanjang daerah irigasinya terancam tidak akan memperoleh air dari Waduk Pacal, sebab airnya berkurang drastis," ujar Husin. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014