Bojonegoro (Antara Jatim) - Kapolres Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), AKPB Edy Wibowo meminta petugas yang mengamankan perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 mewaspadai aksi teror yang dilakukan pihak tertentu di Gereja yang menggelar Misa Natal.
"Kami sudah menginstruksikan kepada semua petugas yang terlibat dalam pengamanan Misa Natal 2013 dan perayaan Tahun Baru 2014 agar mewaspadai aksi teror yang terjadi di Gerja yang menggelar Misa Natal," kata Kapolres Bojonegoro AKBP Edy Wibowo, usai gelar pasukan Operasi Lilin Semeru 2013 di Bojonegoro, Sabtu.
Ditanya apakah ada gejala ancaman teror di Gereja di daerahnya, ia mengatakan ancaman keamanan yang kemungkinan terjadi di daerahnya tidak jauh berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia yaitu ancaman teror
"Kondisi ancaman teror merupakan situasi yang merupakan ancaman umum yang terjadi di Indonesia," ujarnya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya juga melibatkan personel perguruan pencak silat sebagai usaha mencegah terjadinya aksi teror di dalam perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014.
"Kita harapkan personel perguruan pencak silat ikut berperan mengamankan masyarakat yang melaksanakan perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014," ucapnya.
Ia yang didampingi Kepala Sapol PP Pemkab Kusbiyanto, juga pimpinan jajaran instansi terkait lainnya, menyebutkan petugas polres yang dikerahkan sebanyak 950 personel, Brimob Polda Jatim di Bojonegoro 100 personel, dan Satpol PP 200 personel.
Selain itu, juga Kodim 0813 sebanyak 100 personel, Sub DenPom V/2-1 Bojonegoro satu regu dan puluhan personel dari anggota perguruan pencak silat.
Mengenai teknis pengamanan, katanya, akan difokuskan pada malam perayaan Natal 2013 dan malam perayaan Tahun Baru 2014.
"Sesuai data yang kami terima di Bojonegoro ada 46 Gereja yang menggelar Misa Natal. Jumlah personel yang kami tempatkan terbanyak di Gereja Santo Paulus dengan jumlah sekitar 17 personel, karena jumlah yang akan mengikuti Misa sekitar 500 umat lebih," paparnya.
Di Gereja lainnya, lanjutnya, jumlah personel yang akan ditempatkan bervariasi bergantung jumlah umat yang mengikuti Misa.
Ia juga sudah meminta kepada seluruh personel yang bertugas secepatnya melakukan identifikasi permasalahan yang ada di lapangan sebagai antisipasi awal.
"Prinsipnya pengamanan yang dilakukan agar masyarakat bisa melaksanakan perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 dengan aman, lancar dan merasa nyaman," katanya, menegaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013