Malang (Antara Jatim) - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang, Jawa Timur, Metawati Ika W mengakui hingga saat ini masih belum memiliki data riil warga negara asing yang tinggal di daerah itu.
"Selama ini data warga negara asing (WNA) yang tinggal di daerah ini kita dapatkan dari Kantor Imigrasi Kelas I, sementara kita belum melakukan pendataan sendiri," katanya di sela-sela sosialisasi kependudukan bagi WNA di Balai Kota Malang, Kamis.
Ia mengemukakan warga asing (WNA) yang saat ini tinggal di Kota Malang, termasuk mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta mencapai 4.000 orang.
Namun, lanjutnya, Dispendukcapil tidak memiliki data secara riil. Oleh karen itu, setelah sosialisasi tersebut pihaknya akan segera melakukan pendataan terhadap seluruh WNA yang tinggal di kota ini.
Meta menjelaskan warga asing yang datang dan tinggal di Malang harus memiliki Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas) yang dikeluarkan oleh kantor imigrasi. Sementara Dispendukcapil akan mengeluarkan Surat Keterangan Pendaftaran Penduduk (SKKP) WNA untuk mendampingi Kitas.
Dengan adanya pendataan WNA tersebut, katanya, akan mempermudah Dispendukcapil melakukan penerbitan Kartu Keluarga (KK) serta Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masa berlakunya disesuaikan dengan masa berlaku Kitas.
Selain untuk mengetahui secara riil WNA yang tinggal di Malang, lanjut Meta, pendataan tersebut juga untuk menghindari adanya penyimpangan yang dilakukan oleh WNA di Kota Malang, khususnya yang tidak memiliki dokumen imigrasi.
"Kami akan berkoordinasi dengan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk kunjungan wisatawan asing dan Bakesbangpol untuk proses pengamanannya," kata Meta.
WNA, khususnya yang masih berstatus mahasiswa tersebut tersebar di sejumlah perguruan tinggi, seperti Universitas Brawijaya, Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), IKIP Budi Utomo, dan Universitas Negeri Malang (UM).
Selain mahasiswa, juga banyak WNA yang tinggal di Malang karena pekerjaannya maupun menikah dengan warga kota itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013