Bojonegoro (Antara Jatim) - PMI Cabang Bojonegoro, Jatim, telah meminta pasokan darah dari PMI luar daerah selama puasa Ramadhan 1434 H dengan alasan persediaan darah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan darah di daerah setempat.
"Selama Ramadhan kita sudah empat kali meminta pasokan darah dari luar daerah karena persediaan darah tidak mencukupi," katanya, Kamis.
Ia menjelaskan pihaknya menerima sebanyak empat kali pasokan darah sebanyak 390 kantong dari PMI Surabaya dan Magetan, sejak 6 Juli lalu.
"Perolehan darah dari pendonor tetap dan donor darah yang digelar selama puasa Ramadhan yang perolehannya berkisar 20-23 kantong/hari tidak mencukupi," jelasnya.
Ali menyebutkan, kebutuhan darah di daerahnya mencapai 1.500 kantong/bulan, namun perolehan darah hanya sekitar 800 kantong/bulan.
Sesuai data di PMI setempat, saat ini Kamis pukul 12.00 WIB stok darah hanya tersisa sebanyak 190 kantong, dengan rincian A 28 kantong, B 69 kantong, O 62 kantong dan AB 31 kantong.
Ia memperkirakan stok darah dengan jumlah 190 kantong itu hanya mampu mencukupi kebutuhan darah di daerah setempat selama dua pekan.
Meskipun, katanya, kebutuhan darah masihg ditambah dengan donor darah selama puasa Ramadhan yang dilakukan di tempat umum dengan perolehan berkisar 20-23 kantong/hari dan donor keluarga pasien.
"Kita belum tahu harus kemana dalam mencari darah kalau ternyata persediaan darah benar-benar kosong, sebab kalau puasa Ramadhan di daerah lainnya juga mengalami kondisi yang sama stok darahnya menurun," tandasnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau berbagai lapisan masyarakat bersedia melaksanakan donor darah baik secara langsung datang ke PMI maupun ke lokasi pelaksanaan donor darah yang dibuka bekerja sama dengan Perhimpunan Pendonor Darah (PPDI).
"Kami melakukan berbagai upaya agar masyarakat bersedia menggelar donor darah. Melalui surat yang disampaikan kepada lembaga negeri dan swasta, termasuk memberikan penyuluhan kepada pelajar," kata Ketua Pelaksana Harian PPDI Bojonegoro Qohar Mahmudi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013