Jika kita pergi ke sejumlah daerah di Indonesia, maka kita akan mencari sesuatu yang menjadi khas di daerah tersebut. Misalkan jika kita pergi ke Yogyakarta, maka yang kita ingat adalah oleh-oleh khasnya yakni Gudeg, Bakpia Pathok, dan kaos Dagadu-nya. Begitu juga jika kita pergi ke Palembang, maka yang kita ingat adalah empek-empek, Padang dengan masakan Padangnya, Bali dengan kaos Joger Jeleknya dan banyak daerah lain yang juga punya khas masing-masing. Tapi bagaimana dengan Surabaya? Apakah Surabaya sudah memiliki kekhasan yang menjadi ikon dan tentunya dikenal oleh semua masyarakat di Indonesia maupun mancanegara. Kota Surabaya punya cukup banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara, di antaranya Kebun Binatang Surabaya (KBS), Tugu Pahlawan, Monumen Jalasveva Jayamahe, Monumen Kapal Selam, Pantai Kenjeran, juga beberapa taman kota yang sejuk dipandang. Namun, Kota Surabaya belum memiliki sesuatu yang khas dan bisa dikenal oleh semua masyarakat di luar Surabaya. Bahkan banyak warga Surabaya yang berkunjung ke Surabaya bertanya-tanya dimana tempatnya jika mau beli oleh-oleh khas Surabaya. Apalagi Surabaya sendiri belum memiliki lokasi khusus yang menjadi jujugan wisatawan untuk berburu oleh-oleh khas Surabaya ?. Persoalan-persoalan tentang pencitraan Kota Surabaya ini menjadi tugas berat dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Bahkan dalam peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) yang ke-720, Risma berupaya agar kegiatan tahunan HJKS menjadi ikon Surabaya, seperti halnya Pawai Budaya, Pawai Bunga, Festival Rujak Uleg, Surabaya Shopping Festival (SSF), Surabaya Urban Culture Festival, hingga konser musik. Bahkan ada istilah "belum ke Surabaya kalau belum makan rujak cingur atau rujak uleg". Begitu melekatnya rujak uleg sebagai ikon kuliner Kota Pahlawan, sampai-sampai setiap tahun digelar Festival Rujak Uleg. Ribuan warga Surabaya mulai dari pejabat hingga warga biasa menghadiri Festival Rujak Uleg di sepanjang Jl. Kembang Jepun beberapa waktu lalu. Sebanyak 1.225 peserta yang tampil dengan balutan kostum unik berjoget mengikuti irama lagu. Begitu juga dengan digelarnya Parade Budaya dan Pawai Bunga tak luput dari perhatian warga Surabaya. Deretan mobil hias bunga dengan beragam bentuk menarik berhasil menyita perhatian warga metropolis. Tak sedikit di antara mereka yang mengabadikan momen spesial itu dengan kamera maupun ponsel. Selain mobil hias, parade budaya juga menampilkan tari-tarian budaya dari sejumlah daerah, pertunjukan musik, hingga fashion show. Khusus fashion show, puluhan busana yang ditampilkan sangat spektakuler. Di lihat dari desainnya, semua pakaian sangat nyeleneh dan unik. Beberapa bahkan menyerupai kupu-kupu, ada pula yang mengusung tema kostum ikan Suro dan Boyo. Menariknya lagi, seluruh busana tersebut merupakan hasil karya para pelajar di Surabaya. Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, mengatakan secara kuantitas, peserta Parade Budaya dan Pawai Bunga 2013 kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya. Tetapi secara kualitas kita terus berupaya untuk meningkatkan karena agenda ini sudah menjadi komoditas pariwisata yang bisa kita jual untuk mendatangkan wisatawan ke Surabaya. Begitu juga dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan Pemkot Surabaya akan segera memiliki sentra souvenir dan makanan khas Kota Pahlawan. Lokasinya ada di Kawasan "Middle East Ring Road" (MERR) atau jalan lingkar Timur. Untuk itu Risma meminta pihak-pihak terkait menyiapkan produk-produknya sehingga bisa berjualan terus-menerus, bukan hanya ketika pameran. "Saya pengen Surabaya punya sesuatu sehingga orang ketika datang ke Surabaya punya oleh-oleh khas Surabaya seperti ketika mereka pergi ke Palembang atau Medan," tegas Risma. Tahun 2013, Pemkot Surabaya mulai membangun jalan MERR lingkar luar Timur. Nantinya, jalan tersebut akan menjadi akses utama menuju Bandara Internasional Juanda, dan sebaliknya, dari arah Bandara Juanda menuju Kota Surabaya. "Jadi jangan disia-siakan kesempatan ini. Kita harus bisa menangkap peluang yang ada. Jangan sampai peluang diambil orang lain. Saya inginnya warga lebih sejahtera," pesan walikota. Selain itu Perusahaan Daerah Pasar Surya Surabaya juga akan melakukan terobosoan baru dengan mengubah Pasar Tunjungan menjadi pasar pusat oleh-oleh. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013