Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro diproyeksikan akan menerima dana bagi hasil (DBH) migas, termasuk DBH migas bidang pendidikan sebesar Rp409 miliar, pada 2013, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp387,7 miliar. Kepala Dinas Pendapatan Daerah Pemkab Bojonegoro Herry Sudjarwo, Kamis mengatakan proyeksi perolehan DBH migas Rp409 miliar, pada 2013, sesuai surat Menteri Keuangan dengan asumsi harga minyak dunia mencapai 80 dolar Amerika Serikat. Rincian perolehan DBH migas itu, lanjutnya, sesuai ketentuan DBH migas bagi daerah penghasil 6 persen, diperhitungkan sebesar Rp396,2 miliar, sedangkan perolehan DBH migas untuk bidang pendidikan 0,2 persen besarnya mencapai Rp13,357 miliar. "Kami optimistis proyeksi perolehan DBH migas tahun ini tidak sulit tercapai, sebab sesuai pengalaman tahun lalu harga minyak dunia selalu di atas asumsi APBN," kata dia. Selain itu, tambahnya, melemahnya nilai tukar rupiah juga ikut mempengaruhi meningkatnya perolehan DBH migas sebagaimana juga terjadi tahun lalu, meskipun target produksi minyak tahun lalu yang ditetapkan sebesar 24 juta barel tidak tercapai. Lebih lanjut ia menjelaskan, besarnya perolehan DBH migas untuk bidang pendidikan tersebut, tidak jauh berbeda dengan perolehan DBH migas bidang pendidikan tahun lalu, namun meningkat dibandingkan perolehan pada 2011 yang hanya sebesar Rp7,4 miliar. Menurut dia, sesuai ketentuan perolehan DBH migas bidang pendidikan harus dibukukan tersendiri, dengan program pokok untuk pengembangan pendidikan dasar. Oleh karena itu, katanya, dibutuhkan perencanaan yang matang dalam pengembangan berbagai prasarana dan sarana bidang pendidikan dasar, sebab sesuai ketentuan kalau DBH bidang pendidikan tidak dimanfaatkan, perolehan tahun berikutnya akan dikurangi. "Kalau semua prasarana dan sarana bidang pendidikan dasar sudah bagus, terus mau dikemanakan perolehan DBH migas bidang pendidikan?," katanya. Padahal, katanya, perolehan DBH migas bidang pendidikan, akan semakin bertambah, sebab produksi minyak di daerahnya dari tahun ke tahun akan semakin meningkat, dengan perkiraan produksi mencapai 165 ribu barep per hari, pada 2014. "DBH migas biasanya masuk ke kas daerah pertengahan tahun, termasuk perolehan DBH migas triwulan IV 2012 yang belum masuk, karena perhitungannya terganggu banjir di Jakarta beberapa waktu lalu," ucapnya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013