Bojonegoro - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, Jawa Timur, semakin meningkatkan kewaspadaan menghadapi kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan mempertimbangkan meningkatnya jumlah penderita DBD pada 2012. "Ada kencederungan penderita DBD meningkat, apalagi saat ini musim hujan," kata Kepala Dinkes Bojonegoro Harjono, Kamis. Ia juga meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi penyebaran nyamuk Aedes Aigypti, penyebab penyakit DBD, dengan melakukan gerakan 3 M (menguras, mengubur dan menutup tempat yang ada airnya). "Gerakan 3 M untuk membunuh jentik-jentik nyamuk, sebab pelaksanaan 'fogging' hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak membunuh jentik-jentik," tuturnya. Oleh karena itu, menurut dia, pelaksanaan "fogging" tidak akan efektif, tanpa ada gerakan 3 M, sebab jentik-jentik akan berkembang menjadi nyamuk, meskipun di daerah setempat dilakukan "fogging". Ia menyebutkan pelaksanaan "fogging" yang sudah berjalan selama Januari ini, sebanyak enam kali di lokasi tertentu yang dianggap layak dilaksanakan fogging, salah satunya karena ada faktor penularan DBD. Sebelum itu, lanjutnya, pelaksanaan fogging yang sudah berjalan selama 2012 yaitu sebanyak 92 kali, yang lokasinya merata, baik di Kecamatan Kota, Kanor, juga kecamatan lainnya. Mengenai jumlah penderita DBD selama Januari, ia mengaku, belum menerima laporan, hanya dari informasi yang diterima ada 12 penderita DBD yang menjalani rawat inap di RSUD Sodoro Djatikoesoemo. "Mengenai korban DBD yang meninggal selama Januari ini, kami juga masih belum tahu, karena laporan belum masuk," katanya. Lebih lanjut ia menjelaskan, sesuai laporan yang diterima jumlah penderita DBD, pada 2012, sebanyak 627 kasus, empat di antaranya meninggal dunia. "Jumlah penderita dan korban meninggal itu jauh meningkat dibandingkan, pada 2011, yang hanya 133 kasus, di antaranya satu meninggal dunia," ujarnya. Lokasi penderita DBD yang meninggal dunia yaitu di Desa Tejo, Kecamatan Kanor, Desa Kebonangung, Kecamatan Padangan, Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk dan Desa Tambakromo, Kecamatan Malo. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013