Bojonegoro - Jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, mulai mewaspadai Bengawan Solo, namun masih dalam batas kewajaran mengingat ketinggian air di daerah setempat, masih di bawah siaga banjir.
"Ketinggian air Bengawan Solo belum mengkhawatirkan, sebab bertambahnya air dalam beberapa hari ini dari hujan lokal bukan kiriman dari daerah hulu Jawa Tengah," kata Sekretaris BPBD Bojonegoro MZ Budi Mulyono, Rabu.
Ia menjelaskan ketinggian air Bengawan Solo berpeluang menimbulkan banjir kalau Bengawan Solo di daerah hulu Jateng terjadi banjir, ditambah banjir lokal.
"Sepanjang bertambahnya air dari hujan lokal, luapan Bengawan Solo tidak akan besar," katanya, menegaskan.
Sementara itu, data di BPBD, ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, yang jaraknya sekitar 70 kilometer dari kota ke arah hulu dan di Kota Bojonegoro, masih dibawah siaga banjir, tapi ketinggian air cenderung merangkak naik.
"BPBD sudah membuka posko banjir sejak November lalu, tapi belum melibatkan berbagai instansi lainnya," kata Kepala BPBD Bojonegoro Kasiyanto, menambahkan.
Mengenai persiapan menghadapi banjir, menurut Kasiyanto, sudah berjalan dengan menyediakan berbagai kebutuhan, mulai mobil dapur umum, delapan tenda pengungsi, juga perahu karet, termasuk bantuan sembako kalau sewaktu-waktu terjadi banjir.
"Kami juga sudah menyiapkan makanan siap saji bantuan BNPB," ungkapnya.
Bahkan, lanjutnya, pihaknya juga sudah memberikan pelatihan SAR masyarakat kepada 80 warga di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo, yang daerahnya biasa menjadi langganan banjir.
"Mereka bertugas memantau kejadian banjir di daerahnya masing-masing sekaligus mengambil langkah-langkah penanganan, termasuk melapor kepada kami kalau ada kejadian yang menonjol," katanya, mengungkapkan.
Hal senada juga disampaikan Kasi Operasi Unit Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom yang menyatakan pihaknya juga sudah membuka posko banjir.
Selain itu, lanjutnya, buku kesiapsiagaan menghadapi banjir Bengawan Solo dan anak sungainya, yang berisi peta kerawanan banjir di daerah hilir Jatim, sudah dibagikan kepada Pemkab Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik.
"Buku juga berisi nomor telepon berbagai pihak terkait untuk memudahkan komunikasi dalam menangani kejadian banjir," ucapnya, menambahkan. (*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012