Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya Arif Fathoni mengajak mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) untuk menjadi agent of truth di era digital seperti sekarang ini.

"Kami mengajak civitas akademik untuk kembali menengok nilai-nilai kepahlawanan yang kerap tenggelam di tengah hiruk-pikuk dunia digital," katanya saat dialog bersama dosen dan mahasiswa dari tujuh fakultas UWKS di gedung DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Dalam kesempatan tersebut dirinya menekankan pentingnya peran mahasiswa menjadi agent of truth sebagai bentuk kepahlawanan baru generasi muda.

Baginya, keberagaman Indonesia bukan sekadar keunikan sosial, melainkan fondasi besar bangsa yang harus terus dijaga yang harus dijaga di tengah geopolitik global yang tidak menentu.

Indonesia, menurutnya, tentu akan menjadi medan perebutan pengaruh kekuatan global yang sedang berseteru, mengingat letak geografis Indonesia yang cukup strategis.

"Hal yang paling mungkin dilakukan adalah melemahkan kekuatan utama bangsa ini yakni persatuan dan kesatuan," ujarnya, sembari menambahkan bahwa upaya melemahkan itu tidak menggunakan cara-cara konvensional.

Menurutnya, upaya melemahkan tidak lagi dilakukan dengan pengerahan militer asing, namun cukup dengan distorsi informasi dan disrupsi informasi yang disebar tanpa henti di ruang-ruang media sosial.

Ia menggambarkan bagaimana derasnya arus informasi dapat membuat masyarakat bingung memilah mana fakta, mana manipulasi. Di tengah derasnya arus informasi tersebut, peran mahasiswa sangat penting.

Menurutnya, generasi muda tidak hanya sebagai agent of change tetapi juga sebagai agent of truth yang mampu menguatkan fondasi bangsa lewat literasi digital.

"Untuk itu saya mengajak mahasiswa UWKS Surabaya tidak hanya sekedar menjadi agent of change, tapi juga menjadi agent of truth, memberi kepeloporan dalam melakukan literasi digital hanya dengan segenggam gawai yang dimiliki, inilah salah satu implementasi nilai kepahlawanan jaman sekarang," tuturnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025