Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 16 pesepeda dari berbagai komunitas menggelar aksi kemanusiaan bertajuk “1000 KM Ride for Palestine” dengan menempuh perjalanan dari Surabaya menuju Jakarta untuk menyampaikan pesan solidaritas kepada rakyat Palestina.
Kegiatan tersebut dilepas secara resmi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Titik Nol Kilometer depan Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu.
“Kami berterima kasih kepada Ibu Gubernur Khofifah yang berkenan melepas keberangkatan kami. Dukungan beliau menjadi semangat besar bagi seluruh peserta untuk membawa pesan kemanusiaan ini hingga Jakarta,” kata Koordinator 1000 KM Ride for Palestine Suryo Guritno di Surabaya.
Menurut dia, para peserta akan menempuh jarak sejauh 1.000 kilometer dengan rute Surabaya – Madiun – Yogyakarta – Semarang – Brebes – Bandung – Bekasi – Jakarta selama tujuh hari, dan dijadwalkan tiba di Kantor Kementerian Luar Negeri RI pada 15 November 2025.
“Kami didukung banyak komunitas, baik di Surabaya tempat kami berangkat, maupun di berbagai kabupaten/kota yang kami lewati. Banyak yang menanyakan rute karena ingin turut membersamai,” ujarnya.
Guritno menjelaskan, kegiatan ini memiliki empat tujuan utama, yakni kampanye kemanusiaan untuk Palestina, penggalangan donasi, dukungan moral kepada pemerintah Indonesia agar terus membela Palestina, serta kampanye gaya hidup sehat melalui bersepeda.
Tahun ini menjadi pelaksanaan ketiga kegiatan Ride for Palestine. Pada 2023 kegiatan digelar dengan bersepeda keliling Kota Surabaya yang diikuti sekitar 500 peserta, sementara pada 2024 jarak tempuh mulai diperluas menjadi 1.000 kilometer dengan tujuh peserta.
Salah satu peserta yang menarik perhatian publik adalah Sugeng Santoso atau akrab disapa Opa Sugai, kakek berusia 65 tahun yang menjadi peserta tertua.
Usai tiba di Jakarta, Opa Sugai berencana melanjutkan perjalanan spiritual menuju Mekkah sekaligus berdoa untuk rakyat Palestina.
Selain aksi bersepeda, kegiatan ini juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mengikuti Ride for Palestine Virtual yang bisa dilakukan secara mandiri di daerah masing-masing dengan jarak dan waktu yang telah ditentukan.
Penggalangan donasi dari kegiatan tersebut akan disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat Nasiolal (LAZNAS) dan Lembaga Manajemen Infaq (LMI).
