Blitar, Jatim (ANTARA) - Musisi asal Blitar, Erik Jarwo Puspito atau yang biasa dikenal Abon Jhon meluncurkan mini album bertajuk Tahu Brontak yang diisi lima single, salah satunya berjudul "Raja Ampat".
Single "Raja Ampat" hadir sebagai karya yang menyuarakan keresahan Abon Jhon terhadap kerusakan alam di wilayah Raja Ampat, Papua, akibat aktivitas pertambangan nikel yang dinilai tidak terkendali.
Ia menyebut lagu ini sebagai suara seorang bapak yang berpikir tentang masa depan keluarga, sekaligus panggilan untuk bangsa agar menjaga kekayaan alam.
"Lagu ini lahir dari hati yang peduli terhadap lingkungan dan masyarakat adat di Raja Ampat. Kami berharap lagu ini menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dan mengambil tindakan untuk melindungi keindahan alam Indonesia," kata Abon Jhon di Kota Blitar, Jawa Timur, Selasa.
Mini album Tahu Brontak terdiri dari lima single, yakni Raja Ampat, 4 Sehat 5 Mafia, Lucunya Negeriku, DNPA, dan Free Palestine yang terangkum di platform digital dan kanal YouTube @abonjhonofficial.
Cover dan tema album menggabungkan elemen kritik sosial dan kesadaran lingkungan, memberi sinyal bahwa Abon Jhon tidak sekadar berkarya untuk hiburan, tetapi juga ingin melakukan gerakan melalui musiknya.
Abon Jhon sebelumnya dikenal sebagai penyanyi yang semula berkecimpung di genre keroncong lalu beralih ke dangdut progresif.
Evolusi genre yang fleksibel, dari keroncong ke dangdut progresif, memudahkan penetrasi ke pasar musik yang lebih besar.
Karena kecintaan terhadap musik, Abon Jhon terus berusaha menghibur masyarakat melalui karya sendiri dan aktif di kanal digital dengan genre yang ia tekuni dengan belasan lagu yang bertema sosial dan lingkungan sejak sebelum 2023. Ia sempat merilis album perdana “Guskumengor” pada Mei 2022.
Sementara dalam album Tahu Brontak, Abon Jhon mampu memilih dan memilah tema kritik dari isu nasional yang berkembang, hingga isu transnasional yang tetap memiliki kedekatan dengan masyarakat Indonesia melalui single Free Palestine.
Sementara karya yang diklaim memiliki nilai cerita kuat yaitu "Raja Ampat" yang menyentuh isu lingkungan dan tubuh sosial.
Abon Jhon menyebut bahwa album ini adalah refleksi perjalanan hidupnya sebagai seorang bapak, pencipta lagu, dan manusia yang peduli terhadap lingkungan.
Mini album Tahu Brontak dapat menjadi titik awal mengenal transformasi musik dan pesan yang dibawa penyanyi asal Blitar ini.
