Grup Band Prancis Siap Hibur Masyarakat Surabaya
Selasa, 27 November 2012 20:06 WIB
Surabaya - Kelompok band asal Prancis "GaBLe" siap menghibur masyarakat penggemar musik di Surabaya,sekaligus menghadiri undangan Institut Français d' Indonésie-centre de Surabaya (IFI) Surabaya yang mengadakan "open house" pada 1 Desember 2012.
"Kelompok band beraliran 'elektro-folk-rock' itu terdiri dari Mathieu Hubert, Gaelle Jacqueline, dan Thomas Boullay. Kedatangan mereka ke Surabaya juga dalam rangka tur Indonesia 2012 dan sebelumnya singgah di Jakarta dan Yogyakarta," kata Penanggung Jawab Budaya dan Komunikasi "IFI" Surabaya, Pramenda Krishna A, di Surabaya, Selasa.
Ia menjelaskan, "GaBLe" merupakan salah satu kelompok band Prancis yang inovatif dan mampu menyelaraskan bunyi banjo, akordeon, dan biola.
Mereka bisa memakai perpaduan bunyi dari benda lain, seperti penyedot debu, mesin jahit, panci, dan mainan anak yang dikreasikan secara khusus.
"Mereka sering dikenal sebagai kelompok band eksentrik dan lintas genre," ujarnya.
Ia optimistis, perpaduan suara yang dihasilkan oleh benda-benda tersebut akan dibawakan secara apik oleh "GaBLe" sehingga terdengar riuh di telinga masyarakat Kota Pahlawan.
"Mengenai komposisi lagu yang akan mereka bawakan di Surabaya, diambil dari album terbaru 'CuTe Horse Cut'," katanya.
Ia menambahkan, dalam pertunjukan mendatang mereka juga menawarkan sebuah musik kontemporer, gabungan dari perpaduan lagu dan aneka bunyi hasil eksperimen musikal.
"Mengawali konser 'GaBLe', kami akan menampilkan musisi Surabaya. Penampilan mereka dimulai pukul 19.30 WIB di halaman parkir IFI Surabaya dan gratis," katanya.
Terkait "open house IFI" Surabaya, kata dia, sengaja dihadirkan kepada masyarakat Surabaya pada tanggal 1 Desember 2012 dan jadwalnya dimulai pukul 14.30 WIB.
"Tujuan kami membuka pintu selebar-lebarnya, untuk berbagi informasi dan kehangatan budaya Prancis," katanya.
Beragam budaya yang dikenalkan, lanjut dia, antara lain kelas pengenalan Bahasa Prancis, berbagai permainan, pemutaran film, pameran foto hasil pelatihan fotografi.
"Bahkan, masyarakat bisa mencoba 'crèpes' ala Prancis," katanya.(*)