DPR: Sedimen Waduk Lamongan Perlu Dikeruk
Rabu, 7 November 2012 16:58 WIB
Lamongan - Ketua Komisi IV DPR RI, Ibnu Multazam mengatakan sedimentasi lumpur di Waduk Gondang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, kini mencapai 2,9 juta meter kubik, akibatnya pengairan pertanian di wilayah Kecamatan Sugio kurang efektif, sehinggga perlu dikeruk.
"Sedimentasi di Waduk Gondang memang sangat luar biasa, dan perlu secepatnya dikeruk, agar bisa kembali mendukung pertanian di wilayah Kecamatan Sugio," katanya dalam kunjungan reses di Waduk Gondang Kabupaten Lamongan, Rabu.
Ibnu mengatakan, rencana pengerukan waduk telah diajukan ke pemerintah pusat, dan akan mulai direalisasikan tahun depan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS).
"Pengerukan telah diajukan, dan kalau sudah dikeruk jangan sampai ditanami, sebab akan menambah sedimen," katanya.
BBWS juga akan melakukan pengerukan dua waduk lainnya, yakni Waduk Prijetan di Kecamatan Kedungpring dan Waduk Joto di Kecamatan Lamongan.
Sementara itu, usai melakukan kunjungan ke sejumlah waduk, rombongan Komisi IV DPR RI ditemui Bupati Lamongan, Fadeli.
Dalam kesempatan itu, Fadeli berharap Komisi IV mendorong program pembangunan di Kabupaten Lamongan melalui penganggaran di APBN.
"Dengan dilaksanakan pengerukan waduk, berarti tahun depan bidang pertanian dan pengairan akan menjadi prioritas, sehingga bisa menjaga produktivitas padi di Lamongan, sebab selama ini Lamongan dikenal sebagai lumbung padinya Jatim," katanya.
Berdasarkan data Pemkab Lamongan, Waduk Gondang yang diresmikan sejak tahun 1987 oleh Presiden Suharto sampai saat ini belum pernah dikeruk, sehingga volume kantong lumpurnya mencapai 2,9 juta meter kubik.
Selain itu, volume air yang seharusnya maksimal 36 juta meter kubik, akibat sedimen hanya mencapai 26 juta meter kubik, meski demikian volume yang efektif bisa digunakan mencapai 23 juta meter kubik.(*)