Hatta Rajasa: Gaji Buruh Rp1,5 Juta Tidak Cukup
Minggu, 4 November 2012 19:31 WIB
Jombang - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan bahwa gaji buruh di beberapa wilayah kota besar sebesar Rp1,5 juta perbulan tidak cukup, namun penentuan besaran gaji juga harus mempertimbangkan kondisi perusahaan.
"Saya menganggap gaji buruh Rp1,5 juta perbulan itu tidak cukup, tolong dicatat itu," kata Hatta Rajasa usai menyampaikan orasi ilmiah pada acara wisuda sarjana Institut Keislaman Hasyim Asy'ari Tebu Ireng di Jombang, Jawa Timur, Minggu.
Pernyataan Menko Perekonomian itu menanggapi maraknya aksi demo buruh di beberapa daerah yang menuntut kenaikan upah minimum provinsi atau kabupaten/kota dan penghapusan sistem alih daya bagi buruh.
Hatta sepakat bahwa kesejahteraan buruh harus lebih baik, tetapi kondisi dan kemampuan perusahaan juga harus dipikirkan agar kinerjanya tetap sehat.
"Harus ada titik temu dalam menyelesaikan masalah ini dan sekarang penyelesaiannya masih dibahas pihak-pihak terkait," ucapnya.
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mengingatkan para buruh untuk tidak lagi melakukan aksi "sweeping" ke perusahaan dalam menyelesaikan masalah, agar tidak sampai mengganggu operasional perusahaan.
"Saya minta jangan ada lagi aksi-aksi sweeping dari para buruh. Dalam penyelesaian masalah ini, harus ada keadilan. Kalau ada keadilan, investor juga tetap senang dan buruh juga tidak dirugikan," tukasnya.
Kendati aksi buruh cukup marak beberapa pekan terakhir, Hatta Rajasa belum melihat aksi tersebut berdampak terhadap larinya investor ke luar Indonesia. (*)