Surabaya (ANTARA) - Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Ahmad Nawardi menyatakan bahwa masyarakat antusias terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena dinilai meringankan beban orang tua sekaligus meningkatkan gizi anak.
"Rakyat sangat senang dengan program ini. Mereka ingin program MBG tidak dikurangi apalagi dihentikan," kata Ahmad saat dihubungi dari Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.
Menurut dia, aspirasi tersebut diperoleh saat dirinya bertemu warga di Jawa Timur maupun sejumlah provinsi lain.
Meski demikian, Nawardi menyoroti adanya sejumlah kasus keracunan makanan MBG di beberapa daerah dan meminta Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan evaluasi menyeluruh agar kelemahan dapat diperbaiki.
Ia menekankan perlunya investigasi mendalam untuk memastikan penyebab kasus keracunan, apakah berasal dari makanan, kebersihan dapur, cara penyajian, alergi tertentu, atau bahkan sabotase pihak yang tidak menginginkan program tersebut berjalan sukses.
Menurutnya persoalan ini perlu dipecahkan cepat, tepat, dan akurat tanpa mengorbankan program ini dan minta agar siswa yang terdampak harus segera mendapatkan penanganan medis secara gratis.
Di sisi lain, program ini juga mampu menyerap banyak tenaga kerja. Menurut data BGN tercatat hingga 18 September 2025, pelaksanaan MBG menyerap sekitar 600 ribu tenaga kerja, baik yang bekerja langsung di Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) maupun di sektor pemasok.
Dari total 8.344 SPPG yang sudah berjalan, seluruhnya didanai dari partisipasi masyarakat. BGN menargetkan jumlah SPPG meningkat menjadi 20 ribu unit pada November 2025.
Ketua Komisi IV DPD sebut rakyat antusias sambut MBG
Sabtu, 27 September 2025 10:39 WIB
Senator Indonesia asal Jawa Timur Ahmad Nawardi, dalam sebuah rapat di Jakarta beberapa waktu lalu. (ANTARA/ HO - DPD RI)
Rakyat sangat senang dengan program ini. Mereka ingin program MBG tidak dikurangi apalagi dihentikan.
