Pasuruan, Jawa Timur (ANTARA) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) mengajarkan masyarakat di Desa Plintahan, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan untuk mengolah bambu menjadi sumber penghasilan.
Para mahasiswa yang tergabung dalam Program KKN berdampak dari program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang didanai oleh Kemdiktisaintek tahun 2025 tersebut mengajarkan masyarakat desa setempat untuk memanfaatkan bahan alami tersebut menjadi produk kriya bernilai tambah dengan sentuhan inovasi.
"Dengan kreativitas, bambu bisa menjadi jalan bagi kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga warisan budaya," kata dosen pendamping KKN berdampak UMSIDA Rohman Dijaya dalam keterangannya di Pasuruan, Selasa.
Menurutnya, bambu bukanlah sekadar bahan mentah, melainkan simbol keberlanjutan.
Hal tersebut dinilainya mampu menjadi angin segar bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu Dusun Binangun, Desa Plintahan.
Rohman menjelaskan bahwa para ibu di dusun tersebut diberdayakan untuk menghasilkan berbagai kerajinan bambu, mulai dari perkakas rumah tangga, wadah bingkisan, hingga perlengkapan dekorasi.
Tak hanya produksi, ia menjelaskan bahwa para mahasiswa juga turut mendampingi pemasaran melalui pasar budaya hingga platform digital.
Rohman menyampaikan bahwa keunggulan dari program KKN berdampak ini adalah hilirisasi produk.
Menurutnya, mahasiswa tidak hanya mengajarkan teknik produksi, tetapi juga strategi pemasaran. Produk juga turut dipasarkan secara luring lewat Pasar Budaya Pring Sewu yang digelar rutin di Dusun Binangun, serta secara daring melalui media sosial, platform e-commerce, dan strategi afiliasi agar menjangkau pasar lebih luas.
Menurut Rohman, pendekatan tersebut juga tidak boleh lepas dari aspek konservasi.
"Hilirisasi harus selaras dengan ekosistem lingkungan. Bambu dimanfaatkan tanpa mengganggu keberlanjutan hutan yang menjadi penopang ekologi Desa Plintahan," kata Rohman.
Produk kriya bambu Desa Plintahan diharapkan menjadi ikon ekonomi kreatif lokal sekaligus model pemberdayaan masyarakat berbasis konservasi.
