Petugas geledah kamar WBP wanita di Rutan Kraksaan Probolinggo

Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Petugas melakukan penggeledahan kamar warga binaan pemasyarakatan (WBP) wanita di Rumah Tahanan (Rutan) Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa, untuk mengantisipasi peredaran barang terlarang di dalam rutan setempat.

"Kegiatan itu merupakan bagian dari implementasi arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Bapak Agus Andrianto khususnya di bidang pemasyarakatan dan merupakan bagian dari agenda rutin sebagai bentuk langkah preventif untuk menciptakan lingkungan rutan yang aman dan tertib," kata Kepala Rutan Kraksaan Bayu Muhammad di Probolinggo.

Menurutnya penggeledahan dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan petugas pengamanan yang dipimpin langsung oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kraksaan M. Azis Yulianto.

"Tim melakukan pemeriksaan pada seluruh area kamar, mulai dari tempat tidur, lemari pribadi hingga sudut-sudut tersembunyi lainnya," katanya.

Bayu menjelaskan kegiatan penggeledahan itu tidak hanya ditujukan untuk mencari benda-benda terlarang, tetapi juga sebagai pengingat bagi para WBP tentang pentingnya menjaga disiplin selama menjalani masa pembinaan.

"Kami berkomitmen untuk menjaga suasana di dalam rutan tetap kondusif dan bebas dari gangguan keamanan. Itu juga merupakan bentuk nyata pelaksanaan instruksi pimpinan pusat terkait pengamanan," ujarnya.

Hasil dari penggeledahan tidak ditemukan barang-barang terlarang atau benda mencurigakan yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di lingkungan Rutan Kraksaan.

"Hal itu menjadi indikasi positif atas meningkatnya kesadaran warga binaan terhadap pentingnya kedisiplinan dan kepatuhan terhadap peraturan," katanya.

Sementara Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kraksaan M. Azis Yulianto mengatakan kegiatan penggeledahan itu sekaligus menjadi sarana edukasi bagi warga binaan, sehingga pihaknya bersyukur karena dalam penggeledahan kali ini tidak ditemukan pelanggaran.

"Itu menunjukkan bahwa para WBP mulai menyadari pentingnya mematuhi aturan, sehingga menjadi sinyal positif bagi kelanjutan program pembinaan yang sedang berjalan," katanya.

Ia mengatakan bahwa dengan kondisi hunian yang bersih dari benda terlarang, program pembinaan baik spiritual, kepribadian maupun keterampilan dapat lebih fokus dan efektif.