Kediri (ANTARA) - Atlet karate asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Randel Fredericky (23) bergabung dengan atlet lain dari seluruh Indonesia, mengikuti kejuaraan internasional karate di Malaysia.
Randel Fredericky mengaku dirinya senang bisa terpilih sebagai salah satu atlet yang mewakili Indonesia untuk ikut serta dalam laga internasional, Kejuaraan Karate 1-Series A 2025, yang akan diadakan di Malaysia, Oktober 2025.
"Tentunya persiapan latihan setiap hari, konsisten itu saja. Dalam sehari latihan dua kali, pagi dan sore," katanya ditemui di sela latihan di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan tidak ingin terlalu menargetkan diri untuk bisa meraih medali dalam kejuaraan internasional tersebut. Ia menegaskan saat ini masih fokus latihan sehingga nantinya bisa memberikan prestasi terbaiknya.
"Kalau saya yang penting maksimal tiap latihan. Terus apa yang diberikan program sama pelatih dilakukan," kata Ricky, sapaan akrabnya.
Atlet asal Desa Brenggolo Kecamatan Plosokloten, Kabupaten Kediri itu pun tak ingin menganggap remeh lawan tandingnya dalam kejuaraan internasional tersebut. Ia meyakini semua bagus, bukan hanya pemain dari Jepang, yang merupakan asal seni bela diri tersebut.
"Semua bagus, mungkin kalau karate rata. Tidak melihat Jepang, negara lain juga bagus. Saya lakukan yang terbaik dulu," kata dia.
Ia menyebut, seni bela diri karate itu sudah ditekuninya sejak dirinya berusia empat tahun. Awalnya, ia sering melihat ayahnya yang juga seorang atlet karate, hingga kemudian ia pun tertarik dan mendalaminya.
Berbagai prestasi juga telah didapatnya, seperti Piala Kapolri di Malang 2024, ia meraih medali emas. Kemudian Pekan Olahraga Nasional (PON) Medan mendapatkan medali perak dalam beregu, kemudian Piala Panglima 2024, mendapatkan juara pertama.
Ia pun belum begitu mengerti terkait berapa atlet karate dari Jawa Timur, yang akan berangkat ikut kompetisi di Malaysia, namun dari informasi yang didengarnya ada sekitar 7-8 orang dari Jatim, yang nanti berada di bawah bendera Inkanas (Institut Karate-Do Nasional).
Sementara itu, pelatih karate asal Kabupaten Kediri Gerald Fredericko mengatakan para pemain sudah intensif latihan sejak bulan lalu. Jika sebelumnya dari program 60 persen naik ke 90 persen.
"Kami intensif latihan setiap hari dua kali. Dan programnya juga dari 60 persen naik ke 90 persen. Sekarang kan sudah persiapan dari bulan lalu. Jika yang lalu masalah otot kaki sama badan sekarang sudah masuk ke tes fisik, kalau speed masih slow sekarang," kata Ricko, sapaan akrabnya.
Ia pun bangga ada atlet karate dari Kediri yang dipanggil untuk ikut kejuaraan internasional di Malaysia, Oktober 2025.
Menurut dia, saat ini Kabupaten Kediri menjadi tolok ukur karate di Jatim. Terbukti, berbagai macam prestasi telah diraih termasuk pembinaan atlet yang cukup masif.
Dalam ajang Porpov Jatim 2025 di Malang, dari 11 atlet yang berangkat mendapatkan satu medali emas, satu medali perak dan dua medali perunggu.
Selain itu, untuk pembinaan kader juga makin banyak yang ikut. Mereka ada yang kecil serta dewasa.
Ia pun berharap, cabang olahraga ini makin diminati dan prestasinya juga makin meningkat.
