Kasus Kebakaran di Madiun Meningkat
Kamis, 6 September 2012 18:20 WIB
Madiun - Jumlah kasus bencana kebakaran di Kabupaten Madiun hingga awal September tahun ini mencapai 14 kejadian atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 9 kejadian.
"Dari 14 kasus bencana kebakaran tersebut, paling banyak adalah kebakaran rumah dan lainnya kios jualan. Beruntung tidak ada korban jiwa dari belasan kasus tersebut," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Ahmad Nuryanto, Kamis.
Menurut dia, sebagian besar kejadian kebakaran rumah tersebut disebabkan karena korsleting listrik. Selain itu, akibat keteledoran pemilik rumah saat menempatkan benda-benda yang mudah terbakar.
Karena itu, BPBD Kabupaten Madiun terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga melalui kepala wilayahnya masing-masing untuk waspada terhadap bahaya kebakaran. Terlebih di saat musim kemarau atau kering.
BPBD juga siaga selama 24 jam setiap hari guna mengantisipasi jika kebakaran terjadi, meskipun BPBD Kabupaten Madiun hingga kini hanya memiliki satu unit mobil pemadam kebakaran untuk melayani seluruh wilayah setempat.
"Akibat kondisi itu, mobil pemadam kebakaran tersebut sering terlambat datang ke lokasi kebakaran, karena jarak yang cukup jauh. Karena hanya satu unit, proses pemadaman juga sering terkendala," tambahnya.
Ia sudah mengusulkan penambahan mobil pemadam kebakaran ke Kementerian Dalam Negeri, tapi hingga kini belum ada jawaban dari pihak terlait.
"Idealnya ada empat unit mobil damkar untuk wilayah Kabupaten Madiun. Informasinya, tahun 2013 mendatang akan ditambah satu unit lagi," kata Ahmad Nuryanto.
Humas Kabupaten Madiun Mardi'i mengakui jika mobil damkar milik Kabupaten Madiun memang minim. Jika ada kebakaran, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkot Madiun atau instansi lain seperti Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) yang memiliki mobil damkar lebih banyak.
"Selama ini jika ada kebakaran kami bekerja sama dengan instansi lain. Kami mengimbau kepada warga untuk waspada, apalagi musim kemarau masih akan berlangsung," kata mardi'i. (*)