Madiun (ANTARA) - Dirsamapta Polda Jatim Kombes Pol Budi Karyono meminta anggota perguruan silat mematuhi Maklumat Aman Suro yang telah disepakati untuk menjaga kondusivitas daerah saat kegiatan "Suroan" dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah.
"Masyarakat diimbau untuk dapat mematuhi Maklumat Aman Suro 2025 yang telah disepakati. Utamanya, mereka yang menjadi anggota perguruan pencak silat," ujar Kombes Pol Budi Karyono setelah memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Aman Suro 2025 di Alun-Alun Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu sore.
Dalam apel tersebut, dibacakan sambutan tertulis Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto yang menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menjaga kondusivitas selama bulan Muharam 1447 Hijriah, terutama dalam tradisi yang melibatkan perguruan silat.
"Tradisi Suro adalah warisan budaya yang patut dilestarikan, namun pengamanannya harus maksimal agar seluruh kegiatan berjalan aman, tertib, dan kondusif," kata Kombes Pol Budi membacakan sambutan Kapolda.
Ia menambahkan, total sebanyak 950 personel gabungan dari TNI, Polri, dan instansi terkait dilibatkan dalam Operasi Aman Suro 2025.
Operasi Aman Suro merupakan operasi kepolisian mandiri kewilayahan yang digelar oleh Polres Madiun Kota dan Polres Madiun. Fokus pengamanan diarahkan ke titik-titik rawan dan pusat keramaian masyarakat.
"Titik-titik rawan sudah dipetakan. Kami berharap seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman hingga akhir pelaksanaan," katanya.
Petugas juga akan melakukan penyekatan dan pemeriksaan untuk mengantisipasi tingkat kerawanan. Begitu pula masyarakat atau anggota perguruan silat yang menggunakan kendaraan bak terbuka maka petugas akan melakukan tindakan tegas dengan memberikan sanksi tilang.
Apel Operasi Aman Suro 2025 juga dihadiri jajaran Forkopimda Kota dan Kabupaten Madiun, termasuk Kapolres Madiun Kota AKBP Wiwin Junianto, Kapolres Madiun AKBP Zainur Rofiq, Wali Kota Madiun Maidi, serta Bupati Madiun Hari Wuryanto.
