Magetan (ANTARA) - Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (Satgas PPA) Kabupaten Magetan Jawa Timur melakukan sosialisasi anti-kekerasan guna mencegah aksi perundungan di sekolah dan kalangan anak muda.
"Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya anti-kekerasan dan anti-perundungan, khususnya bagi warga sekolah," ujar Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB PP dan PA) Kabupaten Magetan Miftahuddin dalam kegiatan Satgas PPA Goes To School di SMPN 3 Plaosan Magetan, Senin.
Menurutnya, perempuan dan anak merupakan kelompok yang rentan menjadi korban kekerasan, baik di lingkungan rumah tangga maupun sekolah.
Karena itu, Satgas PPA menggandeng Polres Magetan, Kejaksaan Magetan, Dikpora, guru, dan siswa untuk secara rutin melakukan sosialisasi pencegahan kekerasan, seperti salah satunya yang dilakukan di SMPN 3 Plaosan.
Miftahuddin menambahkan, dengan kegiatan tersebut, seluruh warga sekolah, mulai dari siswa, guru, staf, hingga orang tua, memiliki pemahaman yang komprehensif tentang berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, psikis, seksual, maupun penelantaran.
Melalui kegiatan tersebut, para siswa dan guru juga disosialisasikan cara mengidentifikasi tanda-tanda kekerasan, membangun lingkungan sekolah yang aman dan ramah anak, serta mencegah terjadinya kekerasan dan pernikahan usia anak.
"Selain pencegahan, melalui kegiatan sosialisasi tersebut juga memperkenalkan prosedur dan mekanisme penanganan kasus kekerasan di sekolah, termasuk alur pelaporan, pendampingan, dan koordinasi dengan pihak berwenang, seperti kepolisian," katanya.
Sebagai garda terdepan dalam upaya perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan dan anak, Satgas PPA terus mengajak semua kalangan masyarakat Kabupaten Magetan untuk terlibat dalam pencegahan kekerasan dan perundungan baik di tingkat kabupaten maupun desa/kelurahan yang merugikan dan melanggar hukum.