Surabaya (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan bahwa nilai ekspor berbagai produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sepanjang Januari hingga Mei 2025 senilai 68,61 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau mencapai lebih dari Rp1 triliun.
Mendag, di Surabaya, Selasa mengatakan bahwa capaian tersebut tak lepas dari ekosistem pemasaran di luar negeri yang dimotori atase perdagangan di 33 negara.
"Selama lima bulan terakhir, sebanyak 466 pelaku UMKM memanfaatkan keberadaan atase perdagangan tersebut, dengan mengikuti program business matching secara daring yang dipertemukan dengan pembeli di luar negeri," kata Mendag.
Budi memastikan keberadaan atase perdagangan di 33 negara memberi banyak kemudahan untuk membuka peluang ekspor pelaku UMKM di Tanah Air tanpa harus mendatangi negara tujuan tersebut.
Atase Perdagangan, lanjutnya, telah memverifikasi para pembeli di luar negeri demi kelancaran proses ekspor, termasuk juga para UMKM yang berminat untuk melakukan ekspor, produk yang dihasilkan juga telah diverifikasi.
"Di dalam negeri kita punya banyak penyuluh yang mengajarkan para pelaku UMKM melek ekspor. Biar konsentrasi UMKM tidak hanya pasar lokal tapi juga bisa ekspor," katanya.
Untuk bersaing di pasar global, lanjut Mendag, produk UMKM dalam negeri harus memiliki kualitas yang baik. Dengan produk UMKM yang memiliki kualitas tinggi, selain mampu menembus pasar internasional, produk tersebut juga bisa membendung produk impor.
"Kalau produknya punya kualitas dan bisa bersaing, sebenarnya selain disenangi konsumen lokal, otomatis juga bisa membendung produk-produk impor. Kita kalau pakai produk dalam negeri sudah senang, kenapa beli yang impor," tuturnya.
Di Jawa Timur, Kemendag juga telah mendirikan Export Center yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk berkonsultasi. Selain itu bekerja sama dengan Bank Jatim untuk memverifikasi perusahaan-perusahaan yang layak ekspor.
"Resource base kita bantu, seperti membuat desain yang bagus demi menghasilkan produk UMKM yang berkualitas. Setiap saat pelaku UMKM bisa datang dan tidak dipungut biaya," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mendag melepas ekspor produk UMKM berupa alas kaki ke Kuwait senilai 38 ribu dolar AS.
"Ini merupakan ekspor ketiga setelah sebelumnya mengirim ke Timor Leste dan Libya yang digalang oleh CV Rumah Jeddiah dengan menggandeng sebanyak 50 pelaku UMKM di wilayah Jawa Timur," ucapnya.
