Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggandeng Pemerintah Kota Surabaya, untuk memasarkan komoditas pertanian dari kabupaten ini.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan kerja sama yang dijalin dengan kota-kota besar tersebut adalah dalam upaya memberikan kepastian pasar bagi petani.
"Sebab, dalam setiap pertemuan dengan petani, persoalan yang dikeluhkan salah satunya saat pascapanen. Petani kerap kesulitan memasarkan hasil pertaniannya, termasuk saat menghadapi fluktuasi harga," katanya di Kediri, Selasa.
Ia menambahkan, sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah kepala daerah dan hasilnya positif.
"Supaya harga panen ini terjaga kami rembukan dengan Surabaya, dengan kota-kota besar yang tidak punya lahan pertanian. Kerja sama dengan daerah perkotaan yang membutuhkan suplai (hasil pertanian) dari kami inilah yang dilakukan," kata dia.
Bupati berharap dengan kerja sama yang dijalin, dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan berdampak pada buruh tani di Kabupaten Kediri. Hal ini sebagaimana targetnya di periode kedua yang fokus penanganan kemiskinan ekstrem.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menambahkan pemkab membuat kerjasama dengan Pemkot Surabaya.
Untuk pelaksanaan kerjasama dengan Pemkot Surabaya, ditindaklanjuti langsung dari pelaku usaha.
"Komoditas pertanian yang telah masuk dalam perjanjian kerjasama yakni cabai. Dalam hal ini, Asosiasi Petani Cabai Kediri mengirimkan barang ke Surya Kreasi Pangan (SKP) Surabaya," kata dia.
Pihaknya mengungkapkan, kerjasama yang dijalin dengan Pemkot Surabaya ini turunannya berbeda dengan kerjasama yang dijalin dengan Provinsi DKI Jakarta.
Kalau kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, pelaksanaannya dilanjutkan antar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), adapun dengan Pemkot Surabaya, pelaksanaan kerjasama ditindaklanjuti langsung dari pelaku usaha, termasuk untuk pengiriman cabai.
"Jadi kebutuhan cabai dipenuhi dari Kabupaten Kediri itu sudah pada tahap nota kesepahaman atau MoU. Kalau kami pantau kemajuannya ini masih tahap penghitungan kebutuhan cabai di wilayah kota Surabaya," ujar dia.
Kendati pelaksanaannya dilakukan antara pelaku usaha, Tutik menyebut, pemerintah daerah tetap melakukan sistem kontrol.
Sebagai contoh, ketika dalam perjalanannya terdapat persoalan pembayaran atau pada keberlanjutan pengiriman atau penerimaan barang, dinas akan melakukan teguran sebagaimana perjanjian kerja sama yang dilakukan.
Tutik menambahkan dari kerja sama yang telah dijalin tersebut nantinya tidak menutup kemungkinan berkembang ke komoditas lain dan tidak hanya sebatas komoditas cabai, melainkan telur maupun beras.
"Kemarin saat diskusi (dengan SKP) kami juga sampaikan, di Kabupaten Kediri potensinya banyak, ada telur juga beras yang sangat luar biasa," kata Tutik.