Situs Bung Karno di Ende Dipugar
Senin, 2 Juli 2012 11:44 WIB
Ende, Flores - Situs Bung Karno di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mulai dipugar.
Pemugaran yang dimulai pada 23 Juni 2012 itu diperkirakan akan selesai tiga bulan mendatang, kata Dimas, mandor dari Yayasan Ende Flores yang bertugas mengawasi pemugaran bangunan bersejarah itu di Ende, Flores, Senin.
"Kami melakukan pemugaran secara totol, mulai dari dinding, lantai sampai atap, tetapi tidak mengubah bangunan lama. Kami hanya diberi waktu tiga bulan untuk menyelesaikan pemugaran ini," kata Dimas yang mengaku berasal dari Pulau Jawa.
Dimas juga mengaku baru tahu bahwa dinding tembok bangunan yang semula milik Haji Abdulah itu bukan menggunakan batu batako atau batu merah, tetapi langsung di cor karena saat itu kemungkinan belum ada produksi batu batako ataupun batu merah.
"Saya juga kaget ketika para pekerja mulai memperbaiki dinding. Dinding tidak dibuat dari batu batako atau batu merah tetapi dicor langsung. Kita juga cor kembali dengan menggunakan batu pecahan. Tidak mengubah," paparnya.
Dia mengatakan, setelah pemugaran bangunan tempat kediaman mantan Presiden RI itu, akan dilanjutkan dengan pemugaran taman perenungan Bung Karno, termasuk patung Bung Karno yang terletak di lapangan Pancasila, Ende.
Patung yang dibangun beberapa tahun lalu itu, tidak mirip dengan sosok Bung Karno. Patung itu terletak di taman perenungan yang biasa digunakan untuk semedi semasa pembuangan di Ende.
"Kalau bangunan rumah ini sudah selesai di pugar, kita akan lanjutkan dengan renovasi taman perenungan," tutur Dimas.
Dimas mengatakan, saat pemugaran berlangsung, lokasi memang dikeliling dengan pagar seng, tetapi bukan berarti tidak boleh ada orang yang berkunjung ke situs yang terletak di jalan perwira itu.
Setiap orang boleh masuk ke lokasi, tetapi tidak bisa melihat barang-barang bersejarah dalam rumah itu karena saat ini diturup untuk sementara, sampai selesai pemugaran.
"Kalau soal kapal selesai dan diresmikan, kami tidak tahu. Kami hanya diberi waktu tiga bulan dan setelah itu dilanjutkan dengan taman perenungan di lapangan Pancasila," tukasnya.
Dalam laman resmi Wakil Presiden yang dipublikasikan pada Minggu (20/5) 2012, disebutkan bahwa jika pemugaran itu berjalan sesuai dengan rencana maka lokasi bersejarah itu akan selesai pada 1 Juni 2013 dan siap diresmikan Wakil Presiden Boediono.
"Bila berjalan sesuai rencana maka pemugaran lokasi bersejarah ini akan selesai pada 1 Juni 2013, dan siap diresmikan Wakil Presiden Boediono," tulis laman resmi wapres.
Situs Bung Karno adalah tempat hunian Bung Soekarno ketika diasingkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada 1934-1938 dari Pulau Jawa karena aktivitas politiknya bersama Partai Nasional Indonesia.
Selama pengasingan, Bung Karno justru merumuskan lima butir Pancasila. Rumusan itu kemudian menjadi bahan pidato pada 1 Juni 1945 yang akhirnya diperingati menjadi hari lahir Pancasila.(*)