Blitar - Ayahanda Lindri Rahayu (31), salah seorang korban kecelakaan beruntun di Jalan Raya Ciro, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, yakni Sumarsono (66), pingsan saat peti jenazah anaknya akan diberangkatkan ke makam, Rabu. Koresponden ANTARA mealporkan, korban datang sekitar pukul 16.30 WIB dengan dibawa mobil ambulans. Sejumlah kerabat juga ikut dalam rombongan, setelah sebelumnya mengurus jenazah di Rumah Sakit Anwar Medika Balongbendo, Sidoarjo. Doti, rekan korban mengaku masih kaget dengan kejadian tersebut. Ia sangat memahami, jika keluarga sampai saat ini masih berduka. Lindri adalah anak satu-satunya dari keluarga itu. "Ibunya sejak kemarin masih pucat, sementara ayahnya terus meracau, bicaranya tidak jelas," katanya dengan wajah masih sedih. Ia mengaku juga masih terpukul dengan kejadian tersebut. Sehari sebelum teman sejak SMP itu berangkat kuliah di pascasarjana Universitas Negeri Surabaya (Unesa), ia masih berhubungan lewat jejaring sosial "facebook". "Saat itu, ia berkata jika tidak dapat tidur, padahal sampai malam hari. Ia berkata, sehari sebelumnya ketinggalan 'travel', dan ia tidak dapat tidur, karena sudah harus berangkat ke Surabaya," ucapnya. Ia juga mengatakan, sempat melihat status almarhum, dimana isinya adalah "tidak dapat tidur". Namun, ia tidak menyangka jika status itu adalah status terakhir yang ditulis almarhumah, sebelum kecelakaan itu terjadi. Kondisi rumah almarhumah yang tinggal dengan ayahnya Sumarsono (66) dan ibunya Suminarti (61) sudah ramai sejak kabar kecelakaan tersebut. Sejumlah tetangga dan keluarga bahkan memadati gang menuju ke rumah almarhumah. Jenazah sebelum diberangkatkan ke pemakaman umum di kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar sempat diistirahatkan di dalam rumah sebelum akhirnya dibawa ke mushala dekat rumah untuk dishalati. Puluhan orang baik keluarga, mahasiswa, maupun rekan almarhumah sekolah juga memberikan penghormatan terakhir dengan ikut shalat jenazah. Lindri adalah salah seorang korban kecelakaan di Sidoarjo tepatnya di jalan Raya Ciro Desa Bakung, Temenggungan, Balongbendo pada Selasa (12/6). Dosen yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris di Universitas Islam Balitar (Unisba) Kota Blitar itu sempat terhanyut di sungai dekat dengan lokasi kejadian. Jasad Lindri ditemukan di sungai dekat Desa Wonokupang, Kecamatan Balongbendo, pada Rabu (13/6) pukul 08.00 WIB, terhanyut sejauh 5 kilometer dari lokasi kejadian tabrakan beruntun tersebut. Jasad tersebut dipastikan Lindri. Keluarga menyebut, ciri-ciri Lindri di antaranya memakai cincin permata merah di jari kirinya. Jenazah langsung dibawa ke RS Anwar Medika, Balongbendo. Dengan ditemukannya Lindri, korban kecelakaan itu menjadi empat orang. Keluarga menuntut dari pihak "Travel Joy" yang memberangkatkan bertanggung jawab. Mereka berharap, polisi mengutus tuntas kasus ini. (*)
Ayahanda Lindri Pingsan Saat Jenazah akan Dimakamkan
Rabu, 13 Juni 2012 22:04 WIB