Surabaya (ANTARA) - Festival Rujak Uleg kembali lolos dalam 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia (RI) karena keunikannya sebagai salah satu kategori event kuliner dan budaya yang tidak ditemukan di daerah lain.
Kepala Bidang (Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Farah Andita Ramdhani di Kota Surabaya, Rabu mengatakan sejak tahun 2004 Festival Rujak Uleg merupakan kegiatan tahunan yang rutin diadakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya setiap Mei dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS).
"Ini kedua kalinya Festival Rujak Uleg lolos KEN, sebelumnya pada tahun 2023, dan kali ini pada tahun 2025. Masuknya Festival Rujak Uleg dalam KEN semakin mengenalkan tradisi dan kuliner khas Surabaya kepada masyarakat Indonesia secara luas," katanya.
Ia mengatakan, untuk memperkuat upaya tersebut rujak cingur sebagai kuliner khas Kota Surabaya telah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI pada tahun 2021.
"Keikutsertaan Festival Rujak Uleg dalam KEN 2025 merupakan upaya Pemkot Surabaya untuk melestarikan dan mengenalkan kuliner asli Surabaya.
Penggunaan cingur sapi yang khas sebagai kondimen utama, hampir tidak ditemukan pada kuliner nusantara lainnya," katanya.
Tak hanya sebagai upaya mengenalkan kuliner lokal, Festival Rujak Uleg juga menjadi upaya Pemkot Surabaya dalam mendongkrak wisatawan dan ekonomi kreatif. Yakni dalam perputaran perekonomian dari sektor wisata, kuliner, hotel, tour & travel, fashion dan kriya.
"Pada tahun 2025 ini, Festival Rujak Uleg mengambil tema 'Semesta Rujak Uleg' yang menampilkan keseluruhan dimensi budaya dalam rujak uleg atau cingur sebagai salah satu kuliner khas Surabaya. Kata 'semesta' adalah berbagai dimensi, baik spasial maupun temporal yang di dalamnya terdapat nilai budaya, sejarah dan ekonomi masa silam, kini dan masa depan," tuturnya.
Farah menerangkan, agenda rutin tahunan Festival Rujak Uleg juga dapat meningkatkan ekonomi sektor pariwisata dengan datangnya wisatawan lokal maupun mancanegara. Sehingga, dapat meningkatkan okupansi hotel di Surabaya.
"Dalam sisi ekonomi kreatif yang melibatkan banyak pelaku industri kreatif di Surabaya seperti kuliner, kriya, fashion maupun foto dan videografi akan terlibat dalam festival ini," ujarnya.