Jaga daya beli, KAI Daop 9 Jember turunkan harga tiket KA Ijen Ekspres

Banyuwangi (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember menurunkan harga tiket Kereta Api Ijen Ekspres rute Stasiun Ketapang (Banyuwangi) ke Malang dalam rangka menjaga daya beli masyarakat untuk mendukung Astacita (8 Misi) Presiden Prabowo Subianto, salah satunya mengenai pemerataan ekonomi.

Sebelumnya, pada saat diluncurkan harga tiket KA Ijen Ekspres untuk kelas ekonomi generasi baru Rp260.000 turun menjadi Rp175.000, sedangkan kelas eksekutif sebesar dari Rp390.000 turun menjadi Rp265.000.

"Kini masyarakat dapat mengakses tiket KA Ijen Ekspres relas Ketapang-Malang (PP) untuk kelas ekonomi sebesar Rp175.000 dan kelas eksekutif seharga Rp265.000, atau mengalami penyesuaian hingga 32 persen," kata Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro saat dihubungi dari Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.

Dengan adanya penyesuaian tarif tiket KA Ijen Ekspres yang lebih terjangkau, katanya lagi, KAI Daop 9 Jember berharap layanan transportasi kereta api dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kalangan, sehingga menimbulkan terjadinya pemerataan ekonomi.

Cahyo menjelaskan bahwa kereta api dalam menentukan tarif atau harga tiket berpedoman kepada tarif batas bawah dan tarif batas atas yang telah ditentukan, termasuk juga KA Ijen Ekspres yang merupakan kereta api kelas komersial.

Ia menegaskan, meskipun harga tiket KA Ijen Ekspres relasi Ketapang-Malang mengalami potongan atau penyesuaian harga hingga 32 persen, KAI Daop 9 Jember menjamin tidak akan terjadi penurunan layanan.

"KAI tetap berkomitmen memberikan layanan transportasi yang aman, nyaman dan tepat waktu," ujar Cahyo.

KA Ijen Ekspres berangkat dari Stasiun Ketapang (Banyuwangi) pada pukul 19.30 WIB dan tiba di Stasiun Malang pada pukul 02.30 WIB, sebaliknya keberangkatan dari Stasiun Malang pada pukul 07.50 WIB dan tiba di Stasiun Ketapang pada pukul 14.55 WIB.

"KAI Daop 9 Jember juga berharap dengan penyesuaian harga tiket ini dapat mengurangi kemacetan jalan raya, meningkatkan mobilitas masyarakat, mempercepat pertumbuhan ekonomi, serta menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan," ujar Cahyo pula.