Surabaya - Permasalahan terbatasnya infrastruktur menjadi penghambat perkembangan 763 objek wisata di Provinsi Jawa Timur karena banyak wisatawan sulit menjangkau beberapa objek wisata yang diminati sehingga memakan waktu lama. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Jarianto, mencontohkan, perjalanan wisata dari Pacitan ke Banyuwangi memerlukan waktu lebih dari 12 jam. "Lama waktu tempuh itu kalau perjalanan berlangsung normal. Tapi jika kondisi beberapa ruas jalan banyak yang rusak, perjalanannya bisa lebih lama seiring minimnya beragam fasilitas," katanya saat ditemui pada "Majapahit Travel Fair/MTF 2012", di Grand City Surabaya, Kamis. Oleh karena itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim menjalin kerja sama dengan Asita Jatim guna mengemas paket wisata di provinsi ini agar menjadi lebih menarik minat setiap wisatawan domestik maupun asing. Contoh, paket perjalanan wisata Surabaya Metropolis, paket Bali plus Banyuwangi, atau Malang Raya. "Kami optimistis, dengan beragam pilihan objek wisata tersebut semakin memudahkan tiap wisatawan domestik maupun asing saat berkunjung ke Jatim. Bahkan, agenda MTF 2012 bisa meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan Nusantara ke Jatim dari tahun 2011 sebanyak 27 juta orang menjadi 29,7 juta orang pada tahun ini," katanya. Keyakinan tersebut juga dipengaruhi oleh tren kunjungan wisatawan domestik pada tahun 2011 yang meningkat dibandingkan kinerja tahun 2010 dengan jumlah wisatawan dalam negeri hanya 25 juta orang. "Kalau jumlah wisatawan mancanegara, pada tahun 2011 mencapai 224.000 orang atau naik dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 203.888 orang. Tahun ini, kami targetkan wisatawan asing di Jatim bisa meningkat menjadi 246.400 orang," katanya. Mengenai pelaksanaan "MTF 2012", kata dia, sengaja difokuskan untuk menarik minat wisatawan mancanegara. Salah satu cara dengan mengundang pembeli asing di mana pada kegiatan ini jumlahnya meningkat 59 orang (dari 10 negara) dibandingkan perhelatan serupa tahun 2011. "Jumlah pembeli asing tahun lalu hanya 22 orang dan mereka berasal dari enam negara," katanya. Di sisi lain, tentang belum mendukungnya infrastruktur di Jatim terhadap perkembangan wisata, Gubernur Jatim, Soekarwo, melanjutkan, Pemerintah Provinsi Jatim telah memiliki anggaran untuk pembangunan infrastruktur termasuk di sekitar objek wisata. "Anggarannya sudah ada tapi jangan tanya dulu berapa besaran jumlahnya untuk pembangunan infrastruktur," katanya. Apalagi, sebut dia, Jatim juga mempunyai keistimewaan yang mampu menarik minat wisatawan domestik dan asing untuk berkunjung di provinsi ini yakni keramahtamahan masyarakat yang terbentuk sejak lama. Bahkan, keunggulan itu bisa ditingkatkan di berbagai objek wisata sehingga kesejahteraan masyarakatnya kian bertambah.(*)
Infrastruktur Hambat Perkembangan 763 Objek Wisata Jatim
Kamis, 10 Mei 2012 18:58 WIB