Istanbul (ANTARA) - Penduduk di Adelaide utara, Australia selatan diminta untuk evakuasi dari kediaman mereka saat sedang makan jamuan Natal siang hari setelah kebakaran rumput menjalar ke tempat mereka.
Komandan Dinas Pemadam Kebakaran Metropolitan Operasi Utara Stuart Dawes mengatakan kebakaran itu sangat hebat, membakar lebih dari 10 hektar lahan dalam waktu satu jam yang dipicu angin kencang.
"Kebakaran bermula di sepanjang koridor rel kereta api, atau di sekitar area tersebut, lalu menyebar dengan cepat melalui padang rumput yang diperparah oleh angin kencang, dan berdampak pada fasilitas struktural dari barak militer [yang berdekatan]," kata Dawes.
Ia mengatakan, pesawat pengebom air sangat berharga dalam menyelamatkan rumah dan bangunan di sekitarnya.
Kebakaran juga terjadi di seluruh negara bagian Victoria, Australia tenggara, ketika kebakaran hutan yang tak terkendali di wilayah barat negara bagian itu bergerak ke arah tenggara.
Larangan melakukan pembakaran total telah diumumkan di seluruh negara bagian, dimana Badan Meteorologi memperkirakan suhu mencapai 40-an derajat Celsius, dengan hembusan angin hingga 100 kilometer per jam di daerah tinggi.
Pada 26 Desember, suhu di sebagian wilayah Victoria diperkirakan akan mencapai 40-an derajat Celsius, dengan angin panas yang diperkirakan akan membuat kondisi terburuk sejak musim panas 2019."
Musim Panas Hitam Australia pada 2019 merupakan salah satu musim kebakaran paling intens dan dahsyat yang pernah tercatat di Australia, termasuk periode kebakaran hutan di banyak bagian Australia, yang, karena intensitas, ukuran, durasi, dan dimensinya yang tidak dapat dikendalikan, sehingga dianggap sebagai kebakaran besar.
Sumber: Anadolu