Ngawi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, saat ini masih mendata jumlah kerugian yang diakibatkan dari bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah setempat pada Kamis (5/4). "Hingga kini petugas dari BPBD Ngawi masih melakukan pendataan lebih rinci. Sehingga belum dapat diketahui nominal kerugian dari banjir yang melanda Ngawi kemarin," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi Eko Heru Cahyono, Jumat. Menurut dia, untuk mendata kerugian tersebut, pihaknya tidak bekerja sendirian. Dalam hal ini, pihaknya akan menggandeng dinas-dinas terkait, di antaranya Dinas Pertanian guna mendata kerugian akibat lahan sawah petani yang terendam banjir. Selain itu, juga melibatkan Dinas Sosial setempat guna mendata jumlah korban atau kepala keluarga (KK) yang terendam banjir dan penyaluran bantuan. Data BPBD Ngawi mencatat, banjir kali ini melanda 15 desa di tiga kecamatan. Dari 15 desa yang terendam banjir, sembilan di antaranya berada di Kecamatan Kwadungan, empat desa di Kecamatan Pangkur, dan dua desa di Kecamatan Padas. Sembilan desa di Kecamatan Kwadungan yang terendam banjir antara lain Desa Simo, Sumengko, Purwosari, Tirak, Dinden, Jenangan, Kendung, Pojok, dan Waruk Kalong. Kemudian empat desa di Kecamatan Pangkur yang terendam antara lain Desa Gandri, Pleset, Ngompro, dan Waruk Tengah. Sedangkan dua desa di Kecamatan Padas yang terendam adalah Desa Bendo dan Banjaransari. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Ngawi Bambang Utoyo, menambahkan, dari sejumlah wilayah yang terkena banjir tersebut, jumlah rumah yang terkena dampak atau terendam banjir mencapai lebih dari 1.400 rumah atau KK. Jumlah rumah yang terbanyak terendam banjir berada di Kecamatan Kwadungan yang mencapai 869 rumah. Sedangkan di Kecamatan Padas tercatat sekitar 350 rumah dan di Kecamatan Pangkur sebanyak 205 rumah. "Sehingga total rumah terendam ada 1.424 rumah dengan ketinggian bervariasi hingga setengah meter. Sementara itu, areal persawahan yang terendam banjir di Kecamatan Kwadungan mencapai 1.134 hektare. Sedangkan luas areal sawah yang terendam di Kecamatan Pangkur dan Padas belum masuk karena pendataan masih berlangsung," papar Bambang. Selain rumah dan sawah, sejumlah masjid, mushala, dan sekolah di kecamatan tersebut juga terendam. Tercatat ada delapan masjid dan 19 mushala serta sejumlah sekolah yang terendam. "Beruntung banjir telah surut. Aktivitas warga telah kembali normal dan jalur alternatif yang menghubungkan Madiun-Ngawi telah dapat dilalui," tambahnya. Meski banjir telah surut, pihak BPBD setempat terus mengimbau kepada warga di daerah rawan banjir tersebut untuk waspada. Sejumlah peralatan seperti perahu karet dan dapur umum juga telah disiapkan jika sewaktu-waktu terjadi banjir susulan.(*)
BPBD Ngawi Mendata Kerugian Bencana Banjir
Jumat, 6 April 2012 15:28 WIB