Trenggalek, Jatim (ANTARA) - BMKG Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo memperingatkan masyarakat di Kabupaten Trenggalek dan 28 wilayah lain di Jawa Timur untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem hingga 22 November.
Dalam rilisnya yang diunggah dan dibagikan ke seluruh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Jatim, Selasa, dijelaskan bahwa fenomena cuaca ekstrem muncul dipicu oleh interaksi atmosfer, termasuk gelombang Rossby equatorial dan suhu muka laut yang hangat, yang meningkatkan peluang pembentukan awan hujan di Jawa Timur.
"Cuaca ekstrem dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, hingga angin puting beliung. Masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan," tulis BMKG dalam rilis mereka dan diteruskan BPBD Trenggalek ke awak media.
Trenggalek, dengan topografi pegunungan yang mendominasi, menjadi salah satu wilayah rentan bencana, terutama tanah longsor dan banjir.
Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono, menjelaskan bahwa upaya mitigasi terus dilakukan. "Kami telah memasang alat deteksi dini seperti early warning system di titik-titik rawan banjir dan longsor. Selain itu, simulasi tanggap bencana diadakan melalui program Desa Tangguh Bencana (Destana)," ujar Triadi.
Program Destana memberikan pelatihan langsung kepada masyarakat tentang langkah-langkah menghadapi bencana, mulai dari identifikasi risiko hingga tindakan penyelamatan.
Simulasi tersebut disesuaikan dengan jenis bencana yang rawan terjadi di masing-masing desa.
Dalam sepekan terakhir, lanjut Triadi, curah hujan tinggi telah menyebabkan kejadian seperti pohon tumbang di beberapa wilayah, termasuk di Kecamatan Kampak.
BPBD juga melaporkan bahwa kondisi sungai di kawasan kota mulai mendekati ambang batas siaga banjir akibat limpasan air dari daerah pegunungan.
Selain mitigasi, BPBD terus berkoordinasi dengan perangkat desa dan relawan untuk memperkuat komunikasi darurat dan mempercepat respons lapangan.
"Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan menjadi kunci utama dalam meminimalkan dampak bencana," tambah Triadi.
BMKG mengimbau masyarakat untuk mengakses informasi terkini melalui aplikasi Info BMKG atau saluran resmi lainnya.
Dalam kondisi hujan deras, warga disarankan menghindari lokasi rawan longsor dan genangan air, serta memastikan keselamatan diri dan keluarga.
Dengan potensi cuaca ekstrem yang masih berlangsung, kesadaran masyarakat terhadap ancaman bencana menjadi sangat penting untuk melindungi jiwa dan harta benda.