Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan dalam keterangannya, Senin mengatakan ia telah bertemu ribuan kader pelopor di tiga daerah yakni, Kota Malang, Kota Surabaya dan Lamongan. Sementara Ketua BP3 PKS Jatim Mashuri hadir di Banyuwangi di kegiatan yang sama.
Irwan mengatakan konsolidasi dan berbagai hal yang dilakukan untuk kemenangan paslon yang diusung PKS, merupakan bagian dari kontribusi terbaik PKS kepada Indonesia, khususnya Jawa Timur.
"Inilah yang membuat kami seperti tidak lelah, untuk terus mensinergikan kekuatan untuk kemenangan paslon yang kami usung. Bagi kami konsolidasi adalah salah satu hal penting untuk pemenangan. Insya Allah semua kader siap all out bergerak. Menyapa dan mengkampanyekan Paslon yang diusung PKS baik pilgub maupun pilbup dan pilwali," kata Irwan.
Apalagi, menurut Irwan, nama-nama paslon yang diusung PKS itu memang sudah pilihan dan melalui mekanisme panjang di PKS.
Mulai dari penjaringan nama dari para kader, proses komunikasi dengan calon, hingga kemudian diusulkan ke DPP untuk mendapatkan keputusan.
Mulai dari penjaringan nama dari para kader, proses komunikasi dengan calon, hingga kemudian diusulkan ke DPP untuk mendapatkan keputusan.
"Di DPP, nama-nama itu digodok lagi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi calon yang akan diusung PKS. Jika tidak memenuhi, tidak akan muncul namanya," kata Irwan.
Ia menyampaikan bahwa PKS harus memastikan bahwa calon yang akan diusung adalah calon yang memiliki integritas, kompetensi, dan komitmen kuat untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat serta berpeluang menang dalam Pilkada Serentak 2024.
"Ini yang membuat kami mengusung Bu Khofifah dan Mas Emil, juga semua paslon calon kepala daerah yang kami usung di 38 kabupaten/kota," katanya.
Karenanya, Irwan selalu menyampaikan berbagai prestasi yang diraih Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Khofifah-Emil di periode sebelumnya.
"Selama kepemimpinan Khofifah-Emil periode pertama, Pemprov Jawa Timur berhasil meraih 738 penghargaan. Padahal kepemimpinan Bu Khofifah juga diuji dengan pandemi COVID-19 di wilayah yang luas dan penduduk yang padat, tidak mudah," kata pria 48 tahun ini.