Surabaya - Tarif air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya terancam naik menyusul rencana Perum Jasa Tirta I yang hendak menaikan tarif air bahan baku mutu untuk perusahaan air minum. Dirut PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Ashari Mardiono, Minggu, membenarkan pihaknya sudah menerima surat rencana kenaikan tarif baku mutu air dari PT Jasa Tirta yang diperkirakan lebih besar dibandingkan dengan kenaikan 2010. "Memang dalam surat tersebut, ada rencana kenaikan tarif baku mutu air oleh PT Jasa Tirta. Namun kami masih mempelajari soal rencana kenaikan tersebut. Sehingga belum ada jawaban dari kami apakah menolak atau menerima rencana tersebut," katanya. Dalam surat PT Jasa Tirta tersebut disebutkan akan ada kenaikan tarif dari Rp84, 5 per meter kubik menjadi Rp112 per meter kubik. Padahal, pada tahun 2010 lalu, Perum Jasa Tirta I telah menaikan tarif dari Rp66 per meter kubik menjadi Rp84, 5 per meter kubik. Ia menambahkan jika terjadi kenaikan tarif baku mutu, tentu akan berdampak pada kenaikan ongkos produksi. Jika memang pengaruhnya tidak signifikan, maka harga air PDAM bisa dikendalikan. Namun kalau tidak bisa diatasi akibat kenaikan tarif air baku mutu yang tinggi, tentu akan bisa mempengaruhi harga jual air PDAM ke konsumen. Ashari mengakui selama ini bahan baku air yang berasal dari pasokan Perum Jasa Tirta ini kualitasnya buruk. Bahkan saat ini ada kecenderungan kualitas baku mutu yang berasal dari Sungai Surabaya ini semakin menurun. Menurut dia, berdasarkan Kepmenkes Nomor 492 Tahun 2007 tentang standar bahan baku mutu PDAM adalah kategori B. Namun kenyataannya air buku mutu selalu di bawah kategori yang ditetapkan, tentunya PDAM perlu kerja keras untuk mengolahnya. Selama ini, lanjut dia, PDAM Surabaya mendapatkan pasokan air dari Perum Jasa Tirta sebesar 9.000 meter kubik per menit. Untuk membeli air tersebut dengan harga yang ada sekarang ini, perusahaan milik Pemkot Surabaya ini harus mengeluarkan uang sekitar Rp1, 6 miliar per bulan. (*)
Tarif Air PDAM Surabaya Terancam Naik
Minggu, 12 Februari 2012 20:01 WIB