Deli Serdang (ANTARA) - Tim barongsai Jawa Timur (Jatim) meraih medali emas nomor Barongsai Kecepatan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024 usai mencatatkan waktu 19 detik tanpa melakukan kesalahan, tercepat dari delapan provinsi yang turun di nomor itu.
Di posisi kedua atau peraih medali perak yakni Provinsi Aceh dengan mencatatkan 21 detik yang juga tanpa kesalahan.
Aceh yang tampil pertama dalam ajang tersebut sempat menjadi pencatat waktu tercepat, namun Jawa Timur sebagai provinsi yang tampil terakhir, kesembilan, mampu menggeser posisi Aceh.
Sementara itu, medali perunggu diraih oleh Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dengan catatan waktu 23 detik juga tanpa kesalahan.
Pelatih Barongsai Jatim Agus Setiawan mengatakan keberhasilan timnya menyumbang medali emas adalah buah dari latihan yang telah dilakukan para atlet.
"Kami rajin latihan rutin tiap hari, mulai latihan fisik nomor satu. Catatan tercepat yang didapatkan selama latihan 17-18 detik. Tadi yang 19 detik," kata Agus di Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu.
Ia mengaku bahwa awalnya Jawa Timur hanya menargetkan satu medali emas namun hingga saat ini provinsi itu sudah mendapatkan tiga medali di cabang olahraga barongsai.
Ketiga medali tersebut yakni satu emas nomor Barongsai Halang Rintang, satu perunggu Barongsai Tradisional dan terbaru satu emas nomor Barongsai Kecepatan.
"Target kami dari awal emas, kalau kita target dari awal cuma satu, tapi ini ada tambahan satu emas lagi. Sebelumnya dan satu perunggu," imbuh Agus.
Kurniawan Candra Wijaya sebagai pemain depan Barongsai Kecepatan Jatim mengaku sangat senang bisa menorehkan prestasi dengan menyabet medali emas dalam PON XXI.
"Sangat senang karena kami sudah persiapan dari jauh hari. Kami sudah persiapan fisik, setiap hari kami latihan. Kami latihan sejak Januari. Dalam latihan yang lebih ditekankan kepada fisik sama mental," kata Candra.
Ia mengaku sempat merasa gugup saat hendak tampil dalam ajang tersebut, namun berkat dukungan pelatih hingga orang tuanya, maka bisa tampil maksimal.
"Sempat ada gugup sedikit saat mau tampil, cuma kita berusaha main santai. Ini kita anggap ini sebagai latihan juga sih. Pastinya sebelum main kita pasti telepon orang tua di rumah, minta dukungan dan doa," ujar Candra.
Rizki Fadillah Saputra pemain belakang barongsai kecepatan Jatim juga mengaku sangat senang bisa menorehkan prestasi bagi daerahnya.
"Kita sangat senang sekali karena kita berlatih lama dan ini hasilnya itu sangat luar biasa. Ini sesuai dengan target," kata Rizki.
Rizki juga mengaku sempat gugup sebelum tampil dalam ajang tersebut. Namun dia optimistis bisa tampil dengan baik karena setiap latihan selalu mencatatkan waktu di bawah 19 detik.
"Kalau deg-degan itu sedikit, cuma saat latihan itu selalu waktu itu dibawa 19 detik, jadi kita PD saja dengan waktu kita," demikian Rizki.
Selain diikuti ketiga provinsi yang meraih medali, cabang olahraga barongsai juga diikuti Jawa Barat dan Riau yang mencatatkan waktu 24 detik tanpa kesalahan serta DKI Jakarta dengan 26 detik dengan satu kesalahan.
Berikutnya Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatatkan waktu 30 detik tanpa kesalahan, diikuti Sumatera Utara sebagai tuan rumah mencatatkan waktu 32 detik, sedangkan satu provinsi lain yakni Sumatera Barat terkena diskualifikasi.