Gedung Perpustakaan di Pamekasan Rusak Sebelum Ditempati
Kamis, 2 Februari 2012 16:37 WIB
Pamekasan - Gedung perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Pegantenan II, Pamekasan, Madura, rusak sebelum ditempati.
Menurut anggota komisi D DPRD Pamekasan Zainal Abidin, Kamis, gedung perpustakaan SDN Pegantenan II itu diketahui rusak saat dewan melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah lembaga pendidikan dalam sepekan terakhir ini.
"Kondisinya sangat memperihatinkan. Temboknya retak dan lantainya berantakan. Padahal perpusataan itu belum digunakan," kata Zainal.
Tidak hanya itu saja, sampai saat ini, pengelola proyek pembangunan gedung perpustakaan di SDN Pegantenan II tersebut, juga belum menyerahkan kunci gedung perpustakaan baru yang rusak sebelum ditempati tersebut.
Menurut Zainal Abidin, anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk pembangunan gedung perpustakaan itu sebesar Rp260 juta.
Dana itu dialokasikan sebesar 40 persen untuk pembangunan fisik, dan 60 persen untuk peningkatan mutu pendidikan, berupa penyediaan buku dan sarana penunjang lainnya.
"Kami akan menyampaikan rekomendasi kepada Dinas Pendidikan terkait kasus perpustakaan rusak sebelum ditempati di SDN Pegantenan II Pamekasan ini," terang Zainal Abidin.
Ia menjelaskan, salah satu rekomendasi yang akan disampaikan komisi D DPRD Pamekasan itu, meminta pihak Dinas Pendidikan agar meminta pada rekanan memperbaiki gedung perpustakaan yang telah rusak tersebut.
Sebab menurut dia, sesuai dengan ketentuan selama enam bulan pascapembangunan, perawatan gedung masih menjadi tanggung jawab pihak rekanan pelaksanan proyek.
"Sekarang ini belum berumur enam bulan, karena pembangunan gedung tersebut baru selesai pada akhir 2011 kemarin," katanya.
Gedung perpustakaan yang rusak sebelum ditempati ini berukuran 7x9 meter.
Selain itu, hal lain yang juga sempat diketahui komisi D DPRD Pamekasan selama melakukan sidak ke sejumlah lembaga pendidikan di wilayah itu adalah sekolah rusak karena sudah lama tidak diperbaiki.
"Ada dua gedung SD Negeri yang kondisi bangunannya sangat parah karena sudah lama tidak diperbaiki," kata Zainal.
Kedua gedung sekolah itu masing-masing SDN Pademawu I, Kecamatan Pademawu dan SDN Pegagan I, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
Ia menjelaskan, kedua lembaga pendidikan itu kondisinya sangat memperihatinkan, bahkan pihak guru terpaksa memulangkan siswanya jika turun hujan dengan deras yang disertai angin kencang.
"Soalnya mereka takut, sekolahnya roboh," kata Zainal Arifin. (*)