Surabaya (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Timur menyatakan bahwa pelaksanaan Festival Peneleh yang digelar pada 5-6 Juli 2024 menjadi ajang untuk memperkenalkan potensi wisata yang sekaligus menumbuhkan perekonomian masyarakat Kota Surabaya.
"Ini sebagai bentuk sinergi kami, dengan menggelar Festival Peneleh malam ini dalam rangkaian Java Coffee Culture (JCC)," kata Pelaksana harian (Plh) KPw BI Jatim Bandoe Widiarto saat kegiatan yang berlangsung di kawasan Kampung Peneleh, Surabaya, Jumat malam.
Bandoe menjelaskan, pelaksanaan Festival Peneleh tersebut merupakan bentuk sinergitas antarpemangku kepentingan untuk memperkenalkan potensi wisata sejarah sekaligus menumbuhkan ekonomi rakyat di wilayah tersebut.
Ia menambahkan, dengan adanya kerja sama antarlini dan berbagai pemangku kepentingan tersebut, diharapkan Kampung Peneleh dapat dikenal oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
"Kami berharap Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai komponen utama dalam pengembangan kota wisata bersejarah di Peneleh bisa semakin profesional dalam pengelolaannya," katanya.
Pengelolaan secara profesional yang ia maksud adalah dengan selalu memperbaiki aspek amenitas atau fasilitas yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata, atraksi dan yang paling penting tentang keramahtamahan warga.
"Pengalaman kami itu memang di beberapa daerah yang berhasil dalam penerapan desa wisata atau kota wisata itu adalah atraksi, aksesibilitas dan amenitas (3A) dan promosi serta pelaku Usaha) (2P). Misalnya, akses mudah, atraksinya banyak, amenitas atau kebersihannya juga bagus terus ada promosi dan pelaku UMKM," ujar Bandoe.
Bank Indonesia bersama pihak terkait, lanjutnya, akan terus memantau perkembangan dari Kampung Peneleh dan jika nantinya diperlukan penguatan, pihaknya akan memberikan pendampingan.
"Kalau memang nanti masih perlu penguatan juga kami akan lakukan pendampingan," tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya Ikhsan mengatakan kegiatan Festival Peneleh merupakan tahun kedua yang digelar oleh Bank Indonesia.
"Tahun ini luar biasa, karena malam ini kami juga meresmikan toko Cendera Mata. Biasanya kalau ke tempat wisata akan mencari oleh-oleh, di sini sekarang sudah lengkap, ada batik dan lain sebagainya," katanya.
Ia berharap kawasan Kampung Peneleh menjadi destinasi wisata sejarah dunia karena sangat layak untuk dipromosikan ke luar negeri, seperti di kawasan Eropa, khususnya Belanda.
"Kemudian untuk produk-produk oleh-oleh yang lokal dari Peneleh juga sudah mulai banyak yang muncul. Bank Indonesia menyiapkan toko-toko untuk suvenir itu tadi," ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya itu.