Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menyebut terdapat lima poin pada visi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Eri Cahyadi-Armuji yang harus terlaksana optimal agar mengakselerasi berjalannya konsep pembangunan berkelanjutan di wilayah setempat.
"Kalau bicara mengenai visinya adalah 'Gotong Royong Membangun Surabaya Menjadi Kota Kelas Dunia yang Maju, Humanis, dan Berkelanjutan', itu sangat luar biasa," kata Reni di Surabaya, Kamis.
Reni menyatakan jika visi tersebut diterjemahkan maka mencakup lima komponen, yakni perekonomian, sumber daya manusia (SDM), tata ruang, pelayanan, dan keamanan serta ketertiban.
Lebih lanjut, pada sektor perekonomian pemkot di bawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Eri Cahyadi-Armuji mampu membuka ruang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengembangkan usahanya, salah satu dengan memberikan kemudahan pengurusan perizinan.
Namun hal itu dirasanya masih harus ditunjang dengan optimalisasi pada pola pemberdayaan UMKM.
"Kalau sekarang memang sudah dimudahkan tentang IMB tetapi apakah pemberdayaannya sudah benar?," ucapnya.
Ketepatan pemberdayaan menjadi tanggung jawab besar pemkot sebab hal itu menyangkut masa depan sektor ekonomi kerakyatan tersebut.
"Supaya bisa menjadikan UMKM di Surabaya naik kelas," ujarnya.
Kemudian, komponen kedua yakni menyangkut pada terbentuknya sumber daya manusia (SDM) unggulan sebagai motor pelaksana pembangunan berkelanjutan.
Reni menyatakan guna merealisasikan hal itu, maka Pemkot Surabaya tak boleh berhenti memperluas kerja sama akses beasiswa pendidikan. Cakupannya buka sebatas universitas lokal tetapi juga luar negeri.
"Mahasiswa yang dikirim ke luar negeri bisa mendapatkan tantang dan pengalaman baru, agar ketika kembali bisa membangun Surabaya," ujarnya.
Pada komponen ketiga visi "Gotong Royong Membangun Surabaya Menjadi Kota Kelas Dunia yang Maju, Humanis, dan Berkelanjutan" menyangkut pada sistem perencanaan tata ruang yang tak boleh mengabaikan isu perubahan iklim.
"Tata ruang berbicara terkait suhu udara, intinya jangan sampai melebihi batas," ucapnya.
Kemudian keempat adalah rutin merancang inovasi pada bidang birokrasi agar pelayanan publik bergerak cepat dan kebutuhan masyarakat terakomodasi.
"Kelima itu soal keamanan kriminalitas, jangan sampai banyak kasus kriminalitas terjadi. Masyarakat bisa merasakan kenyamanan dan keamanan di Kota Surabaya," katanya.
Reni berharap lima komponen itu bisa berjalan secara maksimal oleh jajaran Pemkot Surabaya demi akselerasi pembangunan berkelanjutan yang harus dipertanggungjawabkan.
"Masyarakat bisa bertanya untuk memastikan apakah visi kemarin yang sudah menjadi dokumen RPJMD dan janji-janji pada kampanye lalu terlaksana atau belum," ucap Reni.