Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa menyatakan, lolosnya 12 desa dalam 100 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 menjadi bukti Jawa Timur memiliki daya tarik dan potensi.
"Alhamdulillah, ini kabar gembira yang patut kita syukuri. Desa-desa di Jatim yang masuk dalam nominasi membuktikan bahwa desa tersebut memiliki daya tarik, keunikan sekaligus potensi," ujarnya di Surabaya, Jumat.
Ke-12 desa asal Jawa Timur tersebut rinciannya adalah tiga desa di Kabupaten Kediri, masing-masing Desa Wisata Sidomulyo, Desa Wisata Keling, serta Desa Wisata Sempu.
Kemudian dua di Kabupaten Trenggalek, yani Desa Wisata Bahari Nglebeng dan Desa Wisata Masaran. Lalu, dua desa di Kabupaten Malang yaitu Desa Wisata Poncokusumo dan Desa Wisata Dewi Anom.
Berikutnya dua desa di Kabupaten Madiun, masing-masing Desa Wisata Kare dan Desa Wisata Gunungsari. Selanjutnya, Desa Wisata Adat Osing Kemiren Kabupaten Banyuwangi, Desa Wisata Sumberwringin Kabupaten Bondowoso, serta Desa Wisata Punten Kota Batu.
Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah memasuki babak 100 besar.
Pada tahapan selanjutnya, Khofifah berharap seluruh desa tersebut masuk dalam nominasi 50 besar ADWI 2024 sehingga semakin mampu meningkatkan daya ungkit bagi ekonomi desa.
Lebih lanjut, mantan Menteri Sosial tersebut menyampaikan bahwa desa wisata menjadi kekuatan Jawa Timur dalam mendongkrak ekonomi mulai dari level terkecil.
Keberadaan desa wisata, lanjut Khofifah, juga mampu membuka banyak lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat desa.
"Saya optimistis desa wisata Jatim akan menjadi pusat transformasi ekonomi yang insklusif dan berkelanjutan, dengan pendekatan konsep pariwisata hijau," kata dia.
Sementara itu, selama memimpin Jawa Timur, diketahui Khofifah memiliki banyak program dalam pengembangan Desa Wisata di Jatim, antara lain program “Demi Dewi” (Akademi Desa Wisata) dan program “One Village One CEO” yang bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Ada juga program “Zona KIP” (Kreatif, Inovatif, dan Produktif), yakni produk wisata baru yang dibangun oleh Klinik BUMDes Jatim dengan dukungan Pemerintah Provinsi Jatim dan pihak swasta.