Sidoarjo (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kepada masyarakat supaya mewaspadai cuaca ekstrem di sejumlah kabupaten kota di Jawa Timur (Jatim) menyusul adanya peralihan musim dari hujan ke kemarau.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan di Sidoarjo, Senin, mengatakan saat ini sebagian besar wilayah Jawa Timur masih dalam masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
"Selain itu terdapat gangguan gelombang Ekuatorial Rossby dan MJO yang mendukung terbentuknya awan-awan konvektif yang masif di wilayah Jawa Timur," katanya.
Oleh karena itu pihaknya mengingatkan kepada masyarakat waspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi.
"Waspadai potensi cuaca ekstrem hingga mengakibatkan bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, serta hujan es, pada periode 22 – 28 April 2024," katanya.
Ia merinci sejumlah kabupaten kota yang terdampak tersebut di antaranya Bangkalan, Banyuwangi, Kota Batu, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jombang, Kota Kediri, Malang, Lamongan, Lumajang, Kota Madiun, Madiun, Magetan, Kota Malang, Kota Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, dan Pacitan.
"Selain itu juga berdampak di Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Kota Surabaya, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Kediri, Mojokerto, Probolinggo, Blitar, Pasuruan, Jember, Ponorogo, Sumenep, Kota Blitar, dan Pamekasan," katanya.
BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap peningkatan kecepatan angin dan potensi cuaca ekstrem, berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan.
"Diharapkan masyarakat lebih mengantisipasi terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang," katanya.