SMK Muhammadiyah Jatiroto Lumajang Gelar Shalat Gerhana
Sabtu, 10 Desember 2011 19:39 WIB
Lumajang - Ratusan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) Muhammadiyah Jatiroto Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menggelar shalat gerhana di halaman sekolah setempat, Sabtu malam.
Kepala SMK Muhammdiyah Jatiroto, Tugimanto, mengatakan shalat gerhana tersebut dilaksanakan pada saat terjadinya gerhana bulan total yang terjadi malam ini pada pukul 19.45 WIB.
"Penentuan waktu dan jam terjadinya gerhana bulan total didasarkan pada kalender Muhammadiyah, sehingga ratusan siswa dengan guru-guru dan karyawan sekolah melaksanakan shalat gerhana berjamaah," tuturnya.
Menurut dia, melaksanakan shalat gerhana hukumnya "sunnah muakad" dan hal tersebut juga menjadi media pembelajaran bagi siswa untuk mengakui dan mengenalkan keagungan juga kebesaran Allah SWT.
"Selain meneguhkan iman bagi siswa dan civitas sekolah, kegiatan itu merupakan salah satu bentuk dari implementasi pendidikan berkarakter yang dicanangkan Dinas Pendidikan Lumajang," katanya, menjelaskan.
Pihak sekolah, lanjut dia, juga mengajak umat Muslim yang berada di sekitar sekolah untuk mengikuti shalat gerhana berjamaah tersebut, yang dilanjutkan dengan khutbah.
"Momentum gerhana bulan total merupakan momen yang tepat untuk mengajak umat Islam kembali mengingat kebesaran Allah SWT karena kondisi bangsa saat ini tengah dilanda berbagai krisis seperti bencana, maraknya korupsi, hingga ketegangan yang terjadi antarumat beragama," paparnya.
Kegiatan shalat gerhana bulan total secara berjamaah di sekolah, lanjut dia, mendapat dukungan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Jatiroto karena hal tersebut berdampak positif bagi siswa dan masyarakat sekitar.
"Pelaksanaan shalat gerhana di sekolah merupakan inisiatif pihak sekolah karena SMK Muhammadiyah Jatiroto ingin mendekatkan siswa dengan aqidah dan kembali mengingat kebesaran Allah SWT," ucapnya, menambahkan.
Tugimanto menegaskan bahwa gerhana bulan total tidak berkaitan dengan kejadian apapun seperti mitos yang berkembang di masyarakat yang menghubungkan kejadian gerhana tersebut dengan kematian seseorang.
Sementara guru SMK Muhammadiyah, Hari Budianto, mengatakan kegiatan shalat gerhana berjamaah tersebut mendapat sambutan positif dari siswa-siswi di sekolah setempat, bahkan banyak siswa yang belajar tentang cara melaksanakan shalat gerhana.
"Guru agama di SMK Muhammadiyah memberikan bimbingan langsung kepada siswa yang belum mengetahui cara shalat gerhana dan mereka sangat antusias sekali," katanya.
Pihak sekolah, lanjut dia, juga memasang sejumlah spanduk yang berisi pengumuman bahwa SMK Muhammadiyah akan menggelar shalat gerhana bulan total dan masyarakat dipersilakan mengikuti shalat gerhana di sekolah setempat.(*)