Ikagi: Pemerintah Perlu Pertimbangkan Rencana Impor Gula
Kamis, 1 Desember 2011 19:42 WIB
Surabaya - Ikatan Ahli Gula Indonesia mengingatkan pemerintah untuk mempertimbangkan kembali rencana mengimpor gula sekitar 500 ribu ton guna menutupi defisit produksi dalam negeri pada giling tahun ini.
Wakil Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) Ir Adig Suwandi kepada wartawan di Surabaya, Kamis, mengatakan bahwa stok gula yang terdapat di gudang-gudang milik pabrik gula dan belum terjual masih cukup besar, yakni sekitar 900.640 ton hingga akhir Oktober 2011.
Gula sebanyak itu terdiri dari milik pabrik gula sebanyak 316.910 ton, milik pedagang 513.680 ton dan sisanya 70.050 ton milik petani.
"Dengan memperhitungkan pabrik gula yang mengoptimalkan kapasitas terpasang, perkiraan kasar hingga akhir 2011, stok gula masih sekitar 730.00 ton. Itu belum termasuk gula yang beredar di pasar dan belum terjual," katanya.
Produksi gula pada giling 2011 diperkirakan hanya mencapai kisaran 2,15 juta-2,2 juta ton atau menurun dibanding produksi tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 2,3 juta ton.
Jika kebutuhan gula nasional mencapai 2,6 juta-2,7 juta ton, dipastikan terjadi defisit gula mencapai 500 ribu ton pada tahun ini. Untuk menutupi defisit itu, pemerintah berencana mendatangkan gula dari luar negeri.
"Solusinya tidak selalu harus impor untuk menutupi kekurangan stok tersebut. Pemerintah perlu menghitung kembali kebutuhan riil terhadap gula, terutama untuk konsumsi," kata Adig yang juga Sekretaris Perusahaan PTPN XI.
Menurut Adig, tingkat penyerapan gula di sejumlah wilayah, terutama Jakarta dan sekitarnya dan luar Jawa masih relatif rendah akibat kondisi pasar yang sudah jenuh, sehingga mengakibatkan aliran gula tidak berjalan maksimal.
"Jika impor dipaksakan, kemudian gula tidak habis terjual ketika giling 2012 tiba, karena penetrasi pasar tidak berjalan dengan baik, bisa berpotensi menurunkan harga gula petani saat giling. Apalagi harga gula di pasar dunia juga sedang tinggi," tambah Adig.
Ia menambahkan bahwa beberapa pabrik gula di luar Jawa dipastikan akan melaksanakan giling lebih awal, seperti dua pabrik di Sumatera Utara mulai giling pada Februari 2012, kemudian dua pabrik di Sumatera Selatan dan lima pabrik di Lampung kemungkinan besar giling pada April 2012.
Sedangkan sebagian besar pabrik gula di Pulau Jawa baru memulai giling pada sekitar Mei-Juni 2012.
Sementara Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) HM Arum Sabil mengatakan, rencana impor gula harus dipikirkan dan diperhitungkan secara matang agar tepat sasaran dan tidak mengganggu harga gula lokal.