Surabaya (ANTARA) -
"Fenomena ini merupakan hal yang wajar, karena masyarakat biasanya menyambut bulan suci dengan berbagai persiapan, termasuk persiapan makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Peningkatan konsumsi ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, terutama bagi para pelaku usaha di Surabaya," kata Andi di Surabaya, Kamis.
Ia mengemukakan data Badan Pusat Statistik Kota Surabaya menunjukkan pada bulan Februari 2024, laju inflasi kota pahlawan tercatat mencapai 0,45 persen, jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu pada periode sama yang mencapai 0,1 persen.
Ia mengatakan naiknya harga berbagai kebutuhan tersebut terjadi saat menjelang bulan suci Ramadhan. Hal ini diakibatkan oleh naiknya konsumsi masyarakat di momen tersebut. Sehingga, wajar jika terjadi kenaikan harga.
Baca juga: Kadin sambut peluang kerja sama pengusaha Jatim dan Kanada
Namun demikian, mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim itu menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara ibadah dan konsumsi agar tidak melupakan esensi dari bulan Ramadhan itu sendiri.
Andi mengingatkan para pengusaha, khususnya pebisnis Muslim untuk lebih peduli terhadap kebutuhan masyarakat yang kurang mampu, terutama di bulan Ramadhan.
Ia menyatakan bulan suci Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah dan rahmat bagi umat Muslim untuk meningkatkan ibadah dan kebaikan. Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang meningkatkan spiritualitas dan kepedulian terhadap sesama.
"Saling berbagi adalah kunci untuk memperkuat kebersamaan dan kepedulian kita terhadap sesama. Saya berharap, seluruh umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, serta senantiasa berbuat baik kepada orang lain. Mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk saling berbagi kepada yang membutuhkan," katanya.
Menyikapi akan diumumkannya hasil resmi Pemilu 2024 di tengah berlangsungnya bulan puasa tahun ini, tepatnya 20 Maret mendatang, Ali Affandi berharap bulan Ramadhan harus dimanfaatkan sebagai waktu untuk saling introspeksi, memaafkan, dan rekonsiliasi demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Ali Affandi menegaskan pentingnya semangat persatuan dan kesatuan dalam menjaga kedamaian dan kemajuan bangsa, terutama di tengah situasi politik yang penuh dinamika.
"Di tengah suasana bulan puasa yang penuh kedamaian, mari kita jadikan momentum ini untuk saling merajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa. Mari kita tinggalkan perbedaan dan bersatu kembali sebagai bangsa yang besar," ucap Ali Affandi.