Surabaya (ANTARA) - Hati Kasim Botan remuk setelah bola yang hendak disapunya justru masuk ke gawang Persebaya Surabaya. Tinggal beberapa saat saja, Persebaya yang sudah unggul di menit 85 bisa memetik tiga angka dalam pertandingan melawan pemuncak klasemen Liga 1 2023-24 Borneo FC, di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, 7 Maret 2024.
Persebaya akhirnya kalah 1-2. Sebuah kekalahan menyesakkan di tengah permainan Persebaya yang mulai membaik. Namun tentu saja tidak ada yang lebih sesak ketimbang Katim Botan—fotonya sesenggukan dipeluk Coach Paul Munster viral di media sosial.
Jika saja gol bunuh diri itu terjadi pada menit-menit awal atau pertengahan pertandingan, masih ada waktu baginya untuk memperbaiki kesalahan. Namun dengan waktu tersisa hanya tiga menit, bagaimana dia bisa memperbaiki kesalahan?
Tak heran jika kemudian Kasim Botan meminta maaf. “Sebelumnya saya mohon maaf sebesar-besarnya untuk pendukung Persebaya, terutama Bonek-Bonita. Saya betul-betul tidak sengaja. Saya akan lebih belajar lagi dari kesalahan saya,” kata Kasim Botan di Instagram pribadinya, @kasim_77.
Gol bunuh diri memang menyakitkan, layaknya sebuah kesialan, nahas yang tak dikehendaki. Selain penjaga gawang, pelaku gol bunuh diri adalah sosok yang paling mudah jadi kambing hitam ketika suatu tim mengalami kekalahan.
Orang melupakan bahwa ada kalanya sebuah gol bunuh diri tak berdiri sendiri, tapi karena terjadi dari sebuah rangkaian peristiwa di lapangan sepak bola.
Gol bunuh diri bisa dilakukan siapa saja. Blunder semacam ini juga bisa dilakukan pemain kelas dunia, bahkan seorang striker. Gareth Bale, pemain sayap asal Wales, pernah mencetak gol bunuh diri konyol saat memperkuat Tottenham Hotspur pada medio 2012.
Spurs sudah unggul 2-0 atas Liverpool saat itu. Bale mencetak satu dari dua gol itu. Namun sapuan yang dilakukan rekan setimnya, Aaron Lennon, mengenai wajahnya dan justru masuk ke dalam gawang Spurs. Bale dikenang sebagai pemain yang mencetak dua gol dalam pertandingan itu, ke gawang lawan dan ke gawangnya sendiri.
Spurs tetap menang 2-1. Namun pertandingan itu akan dikenang sepanjang masa oleh penggemar Spurs sebagai kelucuan, terutama karena tiga gol yang tercipta saat itu melibatkan dua aktor utama: Lennon dan Bale. Gol pertama Spurs yang dicetak Lennon berasal dari assist Bale. Sementara gol bunuh diri Bale akibat sapuan Lennon. Pas.
Kasim Botan tidak perlu malu atau terlampau frustrasi karena mencetak gol bunuh diri. Dia bukan satu-satunya pencetak gol bunuh diri di kubu Persebaya. Masih ada Paulo Henrique yang sempat jadi bahan ledekan Bonek karena mencetak dua gol, masing-masing ke gawang sendiri dan gawang lawan, saat melawan Persita Tangerang.
Pemain Real Madrid Sergio Ramos dan pemain Barcelona Gerard Pique tercatat sebagai pemain yang paling banyak mencetak gol bunuh diri di Champions League selain Phil Jones dari Manchester United. Tiga pemain itu masing-masing pernah mencetak dua gol ke gawang sendiri.
Gol bunuh diri tidak membunuh masa depan. Pique dan Ramos tetap menjadi andalan tim masing-masing. Semua tahu, setiap orang punya hari nahasnya sendiri-sendiri. "Shit happens", kata orang Inggris. Dan tidak ada yang bisa dilakukan pada saat itu.
Namun banyak yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya selama mental terjaga. Masa depan selalu memberikan ruang untuk perbaikan. Jangan keburu mati asa, Kasim Botan!
*) Penulis adalah Penggemar sepak bola, alumnus Magister Kebijakan Publik Universitas Airlangga Surabaya
Untuk Kasim Botan: Gol bunuh diri tak membunuh masa depan
Oleh M Eri Irawan *) Sabtu, 9 Maret 2024 18:38 WIB
Masa depan selalu memberikan ruang untuk perbaikan. Jangan keburu mati asa, Kasim Botan!