Surabaya (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan bakal calon wali kota yang diusung di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 baru akan dibahas setelah pemilihan umum (pemilu).
"Nanti setelah pemilu," kata Cak Awi, sapaan akrabnya, di Surabaya, Kamis.
Ia mengatakan saat ini seluruh "kader banteng" di Surabaya masih fokus melaksanakan kerja pemenangan PDI Perjuangan dan pasangan calon presiden serta wakil presiden Ganjar-Mahfud.
Dua hal itu menjadi target utama yang harus terealisasi, apalagi masa kampanye juga tersisa dua hari atau rampung di tanggal 10 Februari 2024, sebelum memasuki masa tengah selama tiga hari, pada 11-13 Februari.
"Memenangkan PDI Perjuangan dan Ganjar-Mahfud di Pemilu 2024. Jadi itu dulu, setelah itu baru kami memikirkan yang lain," ujarnya.
Soal kemungkinan mengusung kembali Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya 2024, ia pun kembali menyatakan semuanya akan diketahui setelah rampungnya agenda pemilihan umum 14 Februari.
"Engkok marine pemilu (nanti setelah pemilu)," ucapnya.
Namun, sampai saat ini dia memastikan suksesor Tri Rismaharini itu masih sebagai kader PDI Perjuangan.
Selama masa kampanye Eri juga aktif turun mengenalkan pasangan Ganjar-Mahfud beserta program yang telah digagas kepada masyarakat, sama seperti kader PDI Perjuangan lainnya.
Hal itu juga sekaligus menjawab spekulasi masa depan Eri Cahyadi di PDI Perjuangan, pascadikaitkan dengan salah satu kontestan Pilpres 2024 usai dia menggunakan rompi biru beberapa waktu lalu.
"Tidak ada kaitannya, jangan dikait-kaitkan. Beliau juga pengurus PDI Perjuangan Jawa Timur dengan jabatan wakil ketua," kata dia.
Cak Awi juga menanggapi rencana Partai Golkar yang akan sowan ke PDI Perjuangan untuk membahas koalisi di Pilkada 2024 mengusung Eri Cahyadi, setelah pelaksanaan pemilu.
PDIP Surabaya: Bakal calon wali kota dibahas setelah pemilu
Kamis, 8 Februari 2024 17:15 WIB
Beliau juga pengurus PDI Perjuangan Jawa Timur dengan jabatan wakil ketua