Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meluncurkan dokumen rencana induk persampahan (Drip) atau masterplan pengelolaan sampah yang sistematis dan strategis dalam jangka panjang daerah itu.
Dalam keterangan yang diterima di Banyuwangi, Senin, menyebutkan masterplan Drip ini dinilai merupakan yang pertama di Indonesia bekerja sama dengan Avfall Norge (asosiasi persampahan Norwegia) dan Indonesian Solid Waste Association (INSWA), diluncurkan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Jakarta, Senin.
"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Norwegia dan segenap instansi yang terlibat, yang telah banyak membantu Banyuwangi dalam pengelolaan sampah, termasuk dalam penyusunan Masterplan ini," kata Ipuk Fiestiandani
Bupati menyatakan bahwa Pemkab Banyuwangi terus berkomitmen melakukan pengelolaan sampah secara komprehensif, mulai membangun infrastruktur, melakukan edukasi dan tata kelola.
Pengelolaan persampahan di Banyuwangi, lanjut ia, telah memiliki payung hukum agar pelaksanaannya berkelanjutan.
"Maka dari itu kami menyusun masterplan, yang saat ini sudah ditetapkan menjadi Peraturan Bupati Nomor 1 tahun 2024 tentang Dokumen Rencana Induk Persampahan," kata Ipuk.
Dalam masterplan Banyuwangi menargetkan pada tahun 2046 Banyuwangi dapat mencapai 0 persen kebocoran sampah di lingkungan dan 60 persen pengolahan dan pemilahan sampah.
Dengan masterplan tersebut, Ipuk optimistis pengelolaan sampah akan berlangsung maksimal, baik sampah organik maupun anorganik semuanya akan terkelola dengan baik.
Ipuk menyampaikan Banyuwangi juga telah menyiapkan rencana aksi dan paket kebijakan yang lengkap dengan kebutuhan pendanaannya untuk seluruh stakeholder, selama 23 tahun ke depan yang dapat menjadi panduan dalam implementasi sistem pengelolaan sampah.
Sementara itu, CEO Avfall, Norge Runar Bålsrud, mengatakan masterplan pengelolaan sampah milik Banyuwangi menjadi yang pertama di Indonesia dan mungkin di dunia tentang perencanaan sistematis dan strategis mengenai pengelolaan sampah.
"Saya mengapresiasi peran pemerintah Banyuwangi dalam pengelolaan sampah. Semuanya berjalan dengan baik tanpa ego politik," ujarnya.
Ia mengakui tidak mudah untuk mengurangi limbah dan melakukan pengelolaan sampah yang baik, dan Banyuwangi sebagai bukti jika ada kemauan maka pengelolaan sampah bisa berjalan.
"Yang dilakukan oleh Banyuwangi adalah hal perlu dicontoh oleh daerah-daerah lain di Indonesia," ucap Norge Runar.
Chairman INSWA Guntur Sitorus menambahkan Masterplan Banyuwangi menjadi acuan pengelolaan sampah hingga 20 tahun ke depan, dan kata kunci pengelolaan sampah ada pada kolaborasi bersama seluruh lembaga Pemkab Banyuwangi.
"Implementasi pengelolaan sampah memerlukan peran kelembagaan. Banyuwangi bisa membuktikan masalah sampah bukan hanya masalah satu dinas, tetapi dikerjakan bersama oleh seluruh OPD untuk mewujudkan regulasi pengelolaan sampah ini," kata Guntur.
Peluncuran tersebut dihadiri CEO Avfall Norge Runar Bålsrud dan Chairman INSWA Guntur Sitorus. Turut hadir Asisten Deputi Pendayagunaan Iptek dan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman, Nani Hendiarti Anugrahadi, serta perwakilan sejumlah kedutaan negara sahabat di Indonesia yakni Norwegia, Denmark, Belanda, Australia dan Swiss.
Pemkab Banyuwangi luncurkan dokumen rencana induk persampahan
Senin, 5 Februari 2024 23:45 WIB
Yang dilakukan oleh Banyuwangi adalah hal perlu dicontoh oleh daerah-daerah lain di Indonesia