Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya mempersiapkan 1.281 personel untuk mengamankan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah hukumnya menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, pada 14 Februari 2024.
Wakapolrestabes Surabaya AKBP Wimboko dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu, mengatakan rapat koordinasi kesiapan pengamanan TPS dilakukan karena membutuhkan langkah serius dan fokus dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu 2024.
AKBP Wimboko berharap kegiatan yang diikuti oleh Pejabat Utama dan Kapolsek Jajaran Polrestabes Surabaya itu dapat mengetahui Personel Pam TPS disesuaikan dengan Pola Pengamanan TPS yang telah ditetapkan.
"Konsistensi menjadi tolok ukur keberhasilan pengamanan Pemilu 2024, dan ini sebagai wujud dari upaya kami bersama dalam mengamankan pemilu aman dan damai,” ucapnya.
Selain rapat koordinasi, Kabagops Polrestabes Surabaya AKBP Wibowo memaparkan kesiapan pengamanan TPS Polrestabes Surabaya dalam rangka Ops Mantap Brata Semeru 2024.
"Intinya menangani situasi menjelang Pemilu 2024 dan potensi kerawanan TPS pada Pemilu 2024," katanya.
AKBP Wibowo menjelaskan, TPS di wilayah hukum Polrestabes Surabaya berjumlah 6.532 TPS dan pola pengamanan yang diterapkan yakni dua anggota Polri mengamankan 16 TPS dan dibantu oleh 32 personel Linmas.
"Kami telah membagi personel pengamanan TPS Pada Pemilu 2024, termasuk perwira pengendali dan Pamatwil dari Pejabat Utama Polrestabes Surabaya," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, sebanyak 1.281 personel pengamanan tersebut, terdiri dari BKO dari Polda Jatim, Polrestabes Surabaya dan Polsek Jajaran.
Tak hanya itu, dirinya mengingatkan seluruh personel untuk menjunjung tinggi netralitas Polri pada pengamanan Pemilu 2024 sehingga dapat berjalan aman, damai dan kondusif.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan Pemilu 2024, yakni dengan agenda Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 14 Februari 2024.
Kemudian berdasarkan data dari KPU setempat, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kota Surabaya untuk Pemilu 2024 sebanyak 2.218.586 orang dan dikelompokkan ke dalam lima kategori, yakni 39.528 atau 1,8 persen pre-boomer, 337.885 atau 15,2 persen baby boomer, 657.725 atau 29,6 persen generasi X, 717.345 atau 32,3 persen milenial, dan 466.103 atau 21 persen generasi Z.