Pemkot Surabaya Bangun Bozem Mini Tangkal Banjir
Senin, 7 November 2011 19:32 WIB
Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya membangun bozem mini atau tempat penampungan air hujan di sejumlah wilayah di Surabaya sebagai upaya untuk menangkal banjir atau genangan air pada musim hujan kali ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Pemkot Surabaya Erna Purnawati, Senin, mengatakan bozem mini itu di antaranya berada di Dukuh Kupang Timur, Bundaran Satelit, Dukuh Kupang Barat dan Darmo Permai.
"Bozem ini diharapkan mampu menampung besarnya curah hujan air yang turun," katanya.
Menurut dia, bozem mini yang dibangun ini ada yang berukuran 3 meter kali 20 meter, ada juga yang berukuran 6 meter dengan kedalaman 1,5-3 meter.
Keberadaan bozem mini itu, lanjut dia, diharapkan bisa mengatasi genangan air di sejumlah titik kawasan rawan banjir. Salah satu kawasan rawan adalah Jalan Mayjend Sungkono, Jalan Kartini, Jalan Indragiri, Jalan SMEA, Jalan Wiyung, Jalan HR Muhammad, Ketintang, Medokan Semampir, Tenggilis, Tambak Dono dan Sumberejo.
Selain itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya juga mulai mengaktifkan genset di tiap bozem yang sudah ada untuk mengantispasi terputusnya aliran listrik. Pengaktifan genset di di tiap bozem dilakukan untuk pengoperasian pompa air.
"Air dari hujan yang deras bisa langsung ditampung di bozem. Genangan air di beberapa ruas jalan protokol bisa dialirkan," katanya.
Saat ini genset sudah disiagakan di bozem Morokrembangan, bozem Wonorejo di Kecamatan Rungkut, bozem Wiyung, bozem Kedurus, bozem Kalidami dan bozem Bratang.
Erna juga menjelaskan, selama 2011 ini ada 243 saluran yang sudah dikeruk. Bahkan, program pengerukan saluran air dikebut dengan harapan agar pengerukan saluran bisa tuntas sebelum musim hujan tiba.
"Kami memang sedang melakukan pengerukan secara bersamaan di sejumlah tempat agar saat musim hujan tiba pengerukannya tuntas dan banjir bisa terkurangi," katanya.
Menurutnya, program pengerukan saluran pada 2011 ini cukup banyak di antaranya di kawasan Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Darmawangsa, Jalan dr Soetomo, Jalan Kartini dan Jalan Indrapura, Rungkut, Tanah Kali Kedinding, Sidotopo dan Bulak.
Pelaksanaan pengerukan saluran itu sendiri sudah mencapai sekitar 70 persen dan diharapkan pada akhir 2011 nanti proses pengerukannya bisa tuntas 100 persen. "Kami terus mempercepat pengerukan itu untuk selesai," tegasnya.
Pengerukan saluran tersebut anggarannya sekitar Rp13 miliar. Dana pengerukan itu hanya untuk mengangkut tanah hasil kerukan saluran dan pembelian karung untuk endapan lumpur. (*)